Menu

Mode Gelap
Menkop Kagumi Kopdes NTT, Soroti Peran Perempuan Antraks Gunungkidul: 26 Ternak Mati, Dua Desa Zona Merah! Erosi Bengawan Madiun Ancam Desa Banjaransari, Bupati Ngawi Bertindak! Oknum Pemuda Terancam Pidana Akibat Pengrusakan Jembatan Perahu, Warga Dusun Kusuhijrah Desak Tindakan Tegas Polisi Gaji Kades se-Rohil Cair Minggu Ini, 2 Bulan Tunggakan Lunas!

RAGAM · 18 Mar 2025 01:29 WIB ·

Tragedi di Perairan Batang Dua: Kapal LCT Tenggelam, Empat Awak Hilang dalam Pencarian


					Tragedi di Perairan Batang Dua: Kapal LCT Tenggelam, Empat Awak Hilang dalam Pencarian Perbesar

Ternate, Maluku Utara [DESA MERDEKA] — Sebuah kapal LCT (Landing Craft Transport) bernama SJP 168 A dilaporkan tenggelam di perairan Mayau Tifure, Batang Dua, Ternate. Insiden tragis ini terjadi pada Jumat, 14 Maret 2025, sekitar pukul 13.52 WIT, dan menyebabkan empat dari delapan awak kapal hilang.

Kepala Basarnas Ternate, Iwan Ramdani, menjelaskan bahwa kapal LCT SJP 168 A berangkat dari Pelabuhan Buli, Halmahera Timur, pada Senin, 3 Maret 2025, dengan tujuan Pelabuhan Bitung, Sulawesi Utara. Namun, saat memasuki perairan Mayau Tifure, Batang Dua, kapal tersebut mengalami musibah dan tenggelam.

“Kapal sempat terombang-ambing di laut selama lebih dari satu jam sebelum akhirnya empat awak kapal berhasil diselamatkan oleh KM. Mirza,” ujar Iwan Ramdani pada Senin, 17 Maret 2025. “Namun, empat awak lainnya masih dalam pencarian.”

Empat awak kapal yang selamat adalah Philips J.M. Nasarany (Nahkoda), Rahmat (Masinis II), Hamdani (Juru Mudi), dan Irwandi (Juru Mudi).

Sementara itu, empat awak yang masih hilang adalah Muh Mufly (Mualim I), Bahruddin Djamani (KKM), Zuber (Juru Minyak), dan M. Sapri Pammu (Juru Masak).

“Pada pukul 15.32 WIT, KM. Mirza menemukan empat korban selamat di koordinat 0°32’0.00″N / 126°20’60.00″E dan mengevakuasi mereka ke Pulau Tifure, Batang Dua,” jelas Iwan Ramdani.

Tim SAR gabungan segera dikerahkan untuk melakukan pencarian setelah menerima informasi dari KM. Mirza. Pencarian intensif telah dilakukan selama empat hari, tetapi keempat awak yang hilang belum ditemukan.

Insiden ini menyoroti pentingnya keselamatan pelayaran, terutama di perairan dengan kondisi cuaca yang tidak menentu.

Pihak berwenang mengimbau semua kapal untuk selalu mematuhi protokol keselamatan dan memastikan semua awak dilengkapi dengan peralatan keselamatan yang memadai.

Disclaimer: Informasi yang disajikan dalam artikel ini berdasarkan data yang tersedia pada saat publikasi. Perkembangan lebih lanjut terkait insiden ini akan diperbarui sesuai informasi resmi dari pihak berwenang.

Follow WhatsApp Channel Desamerdeka.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow
Artikel ini telah dibaca 25 kali

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

Oops! Saluran Air Dibangun Salah Lokasi, Kok Bisa?

21 April 2025 - 09:02 WIB

Paskah Penuh Makna Bagi Anak-Anak Batas Dengan Kehadiran TNI

20 April 2025 - 16:28 WIB

Vasko Ruseimy Pimpin IPSI Sumbar 2025-2029, Aklamasi!

20 April 2025 - 10:58 WIB

Viral Video Proyek Sekolah Bekasi Hoaks, Pengawasan Disalahartikan?

19 April 2025 - 21:15 WIB

GRANAT Pringsewu Sosialisasi P4GN Lewat Silaturahmi Idulfitri

19 April 2025 - 18:52 WIB

Sinergi Parung Panjang: Ormas, Media Bersihkan Makam Pahlawan

19 April 2025 - 15:08 WIB

Trending di RAGAM