Menu

Mode Gelap
DPRD TTS Desak Bank NTT Cairkan Dana Desa Tepat Waktu Gubernur Mahyeldi Buka Gelaran SMAPSIC XX + Jr XVI di SMA Negeri 1 Padang SPPG Gagaksiar Boyolali: Suguhan Bergizi untuk Siswa di Pedesaan Makan Siang Gratis Mulai Dilaksanakan, Dorong Pertumbuhan Ekonomi Lokal Dana Bagi Hasil Sumbar: Pesisir Selatan Paling Besar

JALAN JAJAN · 18 Des 2024 15:21 WIB ·

Tahun Baru, Desa Penglipuran Perluas Daya Tarik Wisata dengan Hutan Bambu


 Tahun Baru, Desa Penglipuran Perluas Daya Tarik Wisata dengan Hutan Bambu Perbesar

Bangli, Bali [DESA MERDEKA] – Desa Penglipuran, salah satu desa wisata terpopuler di Bali, terus berinovasi untuk meningkatkan pengalaman wisatawan. Mengantisipasi lonjakan kunjungan wisatawan, terutama pada momen Natal dan Tahun Baru, desa adat ini membuka area baru berupa hutan bambu seluas 45 hektar.

“Hutan bambu ini bukan hanya sekadar area tambahan,” ujar I Wayan Sumiarsa, Manajer Desa Wisata Penglipuran. “Kami ingin menggabungkan nilai sejarah, budaya, dan kelestarian alam dalam satu paket wisata yang unik.”

Manajer Desa Wisata Penglipuran I Wayan Sumiarsa diwawancara soal kesiapan daya tarik wisata menyambut kunjungan wisatawan Natal dan Tahun Baru 2025 di Denpasar, Selasa (17/12/2024) (Image courtesy: ANTARA)
Hutan Bambu: Warisan Budaya dan Ekosistem

Hutan bambu di Desa Penglipuran memiliki nilai sejarah dan ekologis yang tinggi. Bagi masyarakat setempat, hutan bambu dianggap sebagai tempat sakral dan memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan lingkungan. Dengan membuka area ini untuk wisatawan, desa berharap dapat memperkenalkan nilai-nilai budaya dan lingkungan kepada pengunjung.

Atraksi Budaya dan Alam yang Menarik

Selain menikmati keindahan alam hutan bambu, wisatawan juga dapat menyaksikan berbagai atraksi budaya yang digelar secara rutin, seperti pertunjukan barong. Pertunjukan ini akan semakin memperkaya pengalaman wisata di Desa Penglipuran.

“Kami ingin wisatawan tidak hanya menikmati keindahan alam, tetapi juga merasakan langsung kearifan lokal masyarakat Penglipuran,” tambah Sumiarsa.

Potensi Pengembangan Lebih Lanjut

Prof. I Nyoman Sunarta, seorang akademisi pariwisata, mengapresiasi langkah Desa Penglipuran dalam mengembangkan potensi wisata alam dan budaya. Namun, ia juga menyarankan agar pengelolaan hutan bambu dilakukan secara berkelanjutan.

“Hutan bambu ini memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi pusat edukasi tentang bambu dan kerajinan bambu,” ujar Sunarta. “Wisatawan dapat belajar tentang proses pembuatan berbagai produk dari bambu, seperti keranjang, alat musik, dan perabot rumah tangga.”

Follow WhatsApp Channel Desamerdeka.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow
Artikel ini telah dibaca 16 kali

badge-check

Jurnalis

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

Desa Wisata Kalbar Dongkrak Kunjungan Wisatawan dan Ekonomi Lokal

10 Januari 2025 - 08:45 WIB

Desa Wisata Tembi: Sukses Lestarikan Budaya dan Dongkrak Ekonomi Melalui Ecoprint dan Shibori

9 Januari 2025 - 16:48 WIB

Neglawangi: Permata Tersembunyi di Bandung yang Siap Bersinar

22 Desember 2024 - 19:10 WIB

Jebung Kidul Bangkitkan Ekonomi Desa lewat Wisata Edukasi

22 Desember 2024 - 15:17 WIB

Nglanggeran Jadi Contoh Desa Wisata Berkelanjutan di Gunungkidul

20 Desember 2024 - 15:48 WIB

Ciamis Hadirkan Desa Wisata Premium Cibeureum, Surga Bagi Pencari Ketenangan

18 Desember 2024 - 16:17 WIB

Trending di JALAN JAJAN