Bogor, Jawa Barat [DESA MERDEKA] – Senyum sumringah kini lebih mudah terlihat di wajah warga Desa Situsari, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten BoDesa ini baru saja menorehkan sejarah sebagai pelopor Desa Digital pertama di Bumi Tegar Beriman. Sebuah langkah maju yang diresmikan langsung oleh Wakil Bupati Bogor, Ade Ruhandi, yang tak hanya membawa angin segar bagi pelayanan publik, tetapi juga membuka pintu lebar bagi kemajuan ekonomi lokal.
Ade Ruhandi, yang akrab disapa Jaro Ade, mengungkapkan bahwa inisiatif ini adalah wujud nyata dari komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor dalam mewujudkan transformasi digital hingga ke pelosok desa. Baginya, digitalisasi bukan sekadar tren, melainkan kebutuhan mendasar untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
“Digitalisasi desa ini bukan hanya soal pelayanan publik yang lebih cepat dan efisien, tetapi juga bagaimana potensi desa bisa dikenal luas dan terhubung dengan desa-desa lainnya, bahkan dunia,” ujar Jaro Ade penuh semangat saat peresmian. Ia membayangkan bagaimana produk lokal Situsari bisa menembus pasar yang lebih luas berkat sentuhan teknologi.
Lebih jauh, Jaro Ade melihat potensi sinergi yang besar antara program Desa Digital dengan gagasan Koperasi Merah Putih yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto. Dengan paduan ini, berbagai unit usaha desa diharapkan mendapat dukungan dari pemerintah pusat, yang kemudian diintegrasikan melalui sistem digital desa untuk manajemen dan pemasaran yang lebih modern.
Tantangan pelayanan publik di Kabupaten Bogor yang berpenduduk hampir enam juta jiwa, di mana satu kepala desa bisa melayani hingga 100 ribu warga, menjadi salah satu latar belakang kuat program ini. “Bayangkan saja, kepala desa harus melayani ribuan warga. Dengan digitalisasi, pelayanan bisa lebih cepat, efisien, dan menjangkau semua kalangan tanpa terkecuali,” ungkapnya, menggambarkan bagaimana teknologi memangkas birokrasi dan jarak.
Dukungan pun datang dari sektor swasta. Yogi Samsuri, CEO PT PC 24 Telekomunikasi Indonesia, menyatakan komitmennya dengan menyediakan fasilitas internet gratis. Langkah ini signifikan mengurangi beban biaya langganan internet pemerintah desa, memungkinkan Desa Situsari membangun infrastruktur jaringan mandiri dan mengembangkan beragam aplikasi layanan publik yang inovatif.
Salah satu buah manis digitalisasi yang sudah dirasakan warga adalah aplikasi Sistem Informasi Desa Pintar (SIDEPI). Dalam sebulan terakhir sejak diluncurkan, menurut Sekretaris Desa Situsari, Ade Supriatna, sekitar 300 warga telah aktif menggunakan aplikasi berbasis mobile ini. Kemudahan mengurus dokumen administrasi, seperti pengisian formulir Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang kini bisa dilakukan dari rumah, menjadi contoh nyata manfaatnya.
“Kami memahami masih ada warga yang belum terbiasa dengan sistem ini, terutama generasi yang lebih tua. Tapi kami siap mendampingi mereka agar bisa beradaptasi dan merasakan kemudahannya,” jelas Ade Supriatna dengan optimis.
Tak hanya pelayanan administrasi, digitalisasi juga memberi dampak positif bagi promosi pariwisata lokal. Objek wisata Situ Tunggilis yang memesona di Desa Situsari kini semakin dikenal publik. Informasi mengenai keindahan dan fasilitasnya lebih mudah diakses melalui platform digital dan media sosial, mengundang lebih banyak wisatawan untuk berkunjung.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Bogor, Renaldi Yushab, menyambut baik inisiatif ini. Ia menyatakan kesiapan sumber daya manusia di 416 desa dan 19 kelurahan di Kabupaten Bogor, yang sebagian besar telah mendapatkan pelatihan digital, untuk menyongsong era transformasi digital yang lebih luas. Langkah Situsari diharapkan menjadi inspirasi bagi desa-desa lain untuk segera menyusul.

Redaksi Desa Merdeka
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.