Purbalingga [DESA MERDEKA] – Gelaran SinemAKSI Satu Dekade AntiCorruption Film Festival (ACFFest) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang bertema “Purbalingga Lawan Korupsi” sukses digelar pada Sabtu, 28 September 2024. Acara yang diinisiasi oleh CLC Purbalingga (Yayasan Gairah Sinema Muda) ini berhasil menyedot perhatian ratusan pemuda yang antusias menyaksikan beragam pertunjukan seni dan diskusi publik tentang bahaya korupsi.
Pemuda Purbalingga Antusias Lawan Korupsi
Sejak pagi hingga malam, Gedung Bioskop Misbar di Taman Kota Usman Janatin dipadati oleh para pemuda yang ingin menyaksikan rangkaian acara SinemAKSI. Mereka tidak hanya terhibur dengan berbagai pertunjukan seni seperti musik, tari, teater, dan stand-up comedy, tetapi juga mendapatkan pengetahuan baru tentang korupsi melalui pemutaran film-film pendek bertema antikorupsi.
Indah Yulianti, salah satu mahasiswa yang hadir, mengaku terinspirasi setelah menonton film-film tersebut. “Pesan-pesan yang disampaikan sangat menyentuh dan membuat saya lebih sadar akan bahaya korupsi. Selain itu, film-film ini juga menginspirasi saya untuk membuat film pendek tentang antikorupsi sebagai tugas akhir,” ungkap Indah.
Kolaborasi Seni dan Anti-Korupsi
Salah satu keunikan dari SinemAKSI Purbalingga adalah kolaborasi antara seni dan upaya pemberantasan korupsi. Berbagai jenis kesenian, mulai dari musik tradisional hingga seni rupa, disajikan dalam acara ini untuk menyampaikan pesan antikorupsi secara kreatif dan menarik.
“Seni memiliki kekuatan yang luar biasa untuk menyentuh hati dan pikiran masyarakat. Melalui SinemAKSI, kami ingin menunjukkan bahwa seni dapat menjadi alat yang efektif untuk melawan korupsi,” ujar Bowo Leksono, Direktur CLC Purbalingga.
Dukungan KPK untuk Gerakan Anti-Korupsi
Kehadiran Kasatgas IV Direktorat Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi KPK RI, Medio Venda Sukarta, semakin menegaskan dukungan KPK terhadap gerakan anti-korupsi yang dilakukan oleh masyarakat, khususnya generasi muda.
“Film memiliki peran yang sangat penting dalam upaya pemberantasan korupsi. Melalui film, kita dapat menanamkan nilai-nilai anti-korupsi sejak dini dan membangun kesadaran masyarakat akan bahaya korupsi,” ungkap Medio.
Diskusi Publik: Membangun Sinergi dalam Melawan Korupsi
Acara ditutup dengan sesi diskusi publik yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan, seperti akademisi, tokoh agama, dan aktivis masyarakat. Dalam diskusi ini, para peserta diajak untuk berdiskusi mengenai upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk memberantas korupsi di Purbalingga.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.