Menu

Mode Gelap
Dari Hoaks ke Harapan: Catatan Dua Hari Bimtek Literasi Informasi di Pekalongan PPID Desa Jadi Kunci Transparansi di Lombok Tengah Sumatera Barat Siap Jadi Green Province 2026, Targetkan Investasi Hijau Rp120 Triliun Peternakan Ayam Diduga Tanpa Izin Resahkan Warga Bekasi Mengubah Citra Petani, Memajukan Ekonomi Sumbar

POLITIK · 2 Okt 2025 20:00 WIB ·

Polemik Utang Muna Barat: Tuduhan Rp19 Miliar Dianggap Politik Cuci Tangan


					Rujab Bupati Muna Barat yang di bangun di era PJ Bupati Bahri Perbesar

Rujab Bupati Muna Barat yang di bangun di era PJ Bupati Bahri

Muna Barat, Sulawesi Tenggara [DESA MERDEKA] Isu utang fantastis sebesar Rp19 miliar yang dikaitkan dengan masa kepemimpinan mantan Penjabat (Pj) Bupati Muna Barat, Bahri, dinilai sebagai manuver politik murahan. Tudingan yang dilemparkan oleh pihak tertentu ini dianggap bertujuan untuk mengalihkan perhatian publik dari dugaan kegagalan pemerintahan Bupati definitif La Ode Darwin dalam menuntaskan pembangunan dan mengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Pernyataan Kepala Bidang Anggaran BKAD, La Ode Irwansyah, yang menyebut angka Rp19 miliar, dinilai oleh sejumlah kalangan sebagai cerita sepihak yang terdistorsi dan dikeluarkan tanpa konteks yang memadai. Proyek-proyek strategis yang dipermasalahkan, seperti pembangunan kantor bupati, kantor DPRD, Masjid Agung, hingga Puskesmas, merupakan aset jangka panjang yang esensial bagi keberlangsungan pemerintahan dan pelayanan publik di Muna Barat. Menyebut total kewajiban ini sebagai “beban utang” tanpa mengakui nilai aset yang tercipta dianggap sebagai manipulasi opini publik.

Tokoh muda Mubar, LM Junaim, secara tegas menanggapi isu ini sebagai bentuk “politik cuci tangan” yang dilakukan oleh pihak petahana.

“Ini jelas framing untuk menutupi ketidakmampuan Darwin mengelola APBD. Pembangunan tidak bisa hanya diukur dari narasi utang, karena utang pembangunan adalah hal wajar dalam tata kelola keuangan daerah,” tegas Junaim. Ia melanjutkan, persoalan utamanya bukan pada masa Pj Bahri, melainkan pada ketidakberanian dan ketidakmampuan pemerintahan Bupati definitif—meliputi Pj Butolo (2024) dan Bupati Darwin (2025)—untuk menuntaskan kewajiban pembayaran tersebut.

Junaim juga mengkritik keras prioritas anggaran di masa kepemimpinan Darwin. Ia menilai APBD justru banyak tersedot untuk program-program yang bersifat populis dan kurang berdampak langsung pada pelayanan dasar masyarakat. Sebaliknya, proyek fisik strategis yang sudah ada malah dibiarkan mangkrak. Menurutnya, Darwin terlalu sibuk mengumbar kritik ke masa lalu ketimbang menunjukkan hasil nyata dalam pengelolaan anggaran dan pembangunan.

“Yang keliru justru ketika pemimpin definitif tidak punya nyali menyelesaikan [utang], lalu sibuk mencari kambing hitam ke belakang,” sindir Junaim.

Junaim bahkan memperingatkan bahwa jika Bupati Darwin terus membangun narasi tersebut, ia harus siap mempertanggungjawabkan ucapannya secara hukum dan politik. Ia mengkhawatirkan publik akan menilai Darwin sendirilah yang tengah “merampok masa depan Muna Barat” melalui kebijakan populis yang menguras APBD tanpa arah yang jelas.

Dengan demikian, tudingan utang Rp19 miliar dinilai hanyalah pengalihan isu untuk menutupi stagnasi dan ketidakpastian dalam pemerintahan definitif saat ini. Masyarakat Muna Barat didorong untuk cerdas dalam mencerna isu politik ini dan menuntut pertanggungjawaban nyata dari pemimpin yang berkuasa saat ini, alih-alih terus menyalahkan masa lalu.

Follow WhatsApp Channel Desamerdeka.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow
Artikel ini telah dibaca 943 kali

badge-check

Jurnalis

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

Ambisi Kursi Partai: Muna Barat Butuh Pemimpin, Bukan Ketua

2 November 2025 - 08:46 WIB

Novy Yasin Serap Aspirasi Warga, Fokus Perbaikan Jalan dan Ekonomi

1 November 2025 - 11:52 WIB

RAMBO Gelar Deklarasi di Monas: Dukung Penuh Kepemimpinan Prabowo

28 Oktober 2025 - 09:38 WIB

Gerindra Malaka: Kader Wajib Setia Rakyat, Awasi Program Prabowo

25 Oktober 2025 - 07:03 WIB

HUT ke-61, Golkar Bekasi Kuatkan Silaturahmi dengan Pesantren

20 Oktober 2025 - 14:17 WIB

Anak Gubernur Pimpin PSI: Ujian Politik Modern Minangkabau

16 Oktober 2025 - 17:05 WIB

Trending di POLITIK