Padang Pariaman (Desa Merdeka) : Komoditas perkebunan sampai saat ini masih menjadi andalan bagi pendapatan nasional dan devisa negara Indonesia.
Hal ini dapat dibuktikan dengan nilai ekspor komoditas perkebunan pada tahun 2022 mencapai Rp. 600,5 triliun atau berkontribusi sebesar 88,11% dari total nilai ekspor komoditas Pertanian.
Peningkatkan nilai ekspor komoditas perkebunan perlu diimbangi dengan peningkatan produktivitas tanaman perkebunan. Beberapa tanaman perkebunan yang berpotensi mendulang devisa negara adalah kakao, tembakau dan pinang wangi.
Untuk lebih mendongkrak produktivitas dan pendapatan nasional dari komoditas tanaman perkebunan, peneliti dari Pusat Riset Tanaman Perkebunan, Organisasi Riset Pertanian dan Pangan, Badan Riset dan Inovasi Nasional turut andil dalam pelepasan Varietas Unggul Baru (VUB) tanaman perkebunan.
Sidang pelepasan varietas tanaman perkebunan semester II tahun 2023 dilaksanakan pada tanggal 25-27 Oktober 2023 di Hotel Santika, Depok oleh Direktorat Perbenihan Perkebunan, Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian.
Hadir dalam acara tersebut diantaranya Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distan KP) Kabupaten Padang Pariaman, Yurisman Yakub, SP., MM.
Sebanyak empat varietas, antara lain varietas Pinang Wangi Sikucua, varietas Tembakau Kemloko 7 dan Kemloko 8 serta varietas Kakao BB1 berhasil dilepas dalam sidang pelepasan varietas tersebut.
Varietas Pinang Wangi Sikucua dilepas sebagai varietas lokal hasil kerjasama antara Badan Riset dan Inovasi Nasional dengan Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman, Provinsi Sumatera Barat.
Varietas tembakau Kemloko 7 dan Kemloko 8 dilepas sebagai varietas hasil pemuliaan hasil kerjasama antara Pemerintah Pemerintah Kabupaten Temanggung (Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kabupaten Temanggung) dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional dan Balai Standarisasi Instrumen Pertanian Tanaman Pemanis dan Serat,
Sedangkan varietas kakao BB1 dilepas sebagai varietas hasil pemuliaan hasil kerjasama antara Badan Riset dan Inovasi Nasional dengan PT. Mars Symbioscience Indonesia.
Sumber : InstaGram @prhp_brin (Pusat Riset Hortikultura dan Perkebunan Badan Riset dan Inovasi Nasional)
Penggiat Desa. Lakukan yang Perlu saja (Prioritas).
Kita Gak perlu memenangkan semua Pertempuran.
Tinggal di Padang Pariaman, Sumatera Barat.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.