Indragiri Hilir [DESA MERDEKA] – Tahapan pemilihan Pejabat Antar Waktu (PAW) Kepala Desa (Kades) Sekara, Kecamatan Kemuning, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), pada Rabu (12/3/2025) berakhir ricuh. Kericuhan dipicu oleh ketidakpuasan warga terhadap proses pemilihan yang dinilai tidak transparan dan penuh intervensi.
Warga Desa Sekara menolak dua calon yang tersisa karena keduanya adalah kakak beradik. Mereka juga mempertanyakan alasan digugurkannya salah satu calon, Izhar Pahwi, saat uji kompetensi pada 26 Februari lalu.
Situasi semakin memanas dengan mundurnya satu calon lain yang diduga kuat akibat intervensi dari pihak berpengaruh di desa. Selain itu, sejumlah RT dan Kadus juga mengeluhkan tidak dilibatkannya mereka dalam musyawarah dusun (musdus) penetapan pemilih PAW Kades Sekara. Akibatnya, rapat terpaksa dibubarkan dan ditunda hingga waktu yang belum ditentukan.
“Kami menginginkan pemilihan yang adil dan sesuai aturan. Tapi kami merasa dipermainkan. Kenapa calon mundur setelah uji kompetensi, bukan sebelumnya? Ini jelas permainan,” ungkap Sahul, seorang warga Desa Sekara, dengan nada kecewa.
Plt Kades Sekara, Mukhsin, berharap pemilihan PAW Kades dapat berjalan aman dan transparan sesuai harapan warga. “Kericuhan ini akibat kurangnya transparansi dan keadilan dari panitia dan BPD. Kami juga baru tahu ada calon yang mundur. Rapat dibubarkan karena tidak ada kesepakatan, apalagi RT dan RW tidak diundang dalam musdus,” jelas Mukhsin.
Kapolsek Kemuning, Kompol AR Tarigan MH, membenarkan adanya ketegangan antar pendukung calon. “Benar ada kericuhan, tapi situasi sudah kondusif. Kami sudah menemui RT dan Kadus untuk meredakan suasana,” ujarnya.
Proses pemilihan PAW Kades Sekara saat ini ditunda dan menunggu arahan lebih lanjut dari Dinas PMD Inhil.
Redaksi Desa Merdeka
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.