Menu

Mode Gelap
Menkop Kagumi Kopdes NTT, Soroti Peran Perempuan Antraks Gunungkidul: 26 Ternak Mati, Dua Desa Zona Merah! Erosi Bengawan Madiun Ancam Desa Banjaransari, Bupati Ngawi Bertindak! Oknum Pemuda Terancam Pidana Akibat Pengrusakan Jembatan Perahu, Warga Dusun Kusuhijrah Desak Tindakan Tegas Polisi Gaji Kades se-Rohil Cair Minggu Ini, 2 Bulan Tunggakan Lunas!

SDGs DESA · 10 Okt 2024 08:39 WIB ·

Pakan Maggot, Kunci Sukses Budidaya Lele dan Pemberdayaan Masyarakat


					Pakan Maggot, Kunci Sukses Budidaya Lele dan Pemberdayaan Masyarakat Perbesar

Jakarta [DESA MERDEKA] – Thomas Sultana, seorang praktisi pemberdayaan masyarakat, menyoroti pentingnya kolaborasi dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Dalam program cakap SDGs Desa episode 391, Sultana berbagi pengalamannya dalam mengembangkan budidaya lele dengan memanfaatkan pakan magot.

“Saya melihat potensi besar dalam budidaya lele, terutama dengan menggunakan pakan magot,” ujar Sultana. “Pakan magot tidak hanya lebih murah, tetapi juga dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat, seperti mengurangi limbah organik dan menciptakan lapangan kerja baru.”

Sultana menjelaskan bahwa penggunaan pakan magot dapat mengurangi biaya produksi secara signifikan. Selain itu, dengan melibatkan peternak magot lokal, budidaya lele dapat berkontribusi pada pengelolaan sampah organik di desa.

“Dengan cara ini, kita tidak hanya meningkatkan pendapatan peternak lele, tetapi juga memberikan solusi bagi permasalahan sampah,” tambah Sultana.

Lebih lanjut, Sultana juga menekankan pentingnya membangun ekosistem bisnis yang saling mendukung. Ia telah berhasil menjalin kerjasama dengan pemijah bibit lele, peternak magot, pengepul, dan bahkan pelaku UMKM yang memproduksi produk olahan lele.

“Saya yakin, dengan pendekatan kolaboratif seperti ini, kita dapat menciptakan dampak yang lebih besar bagi masyarakat desa,” tegas Sultana.

Tantangan dan Peluang

Meskipun potensi budidaya lele sangat besar, Sultana mengakui bahwa masih ada beberapa tantangan yang harus diatasi, seperti keterbatasan modal, akses pasar, dan pengetahuan teknis.

“Namun, saya optimis bahwa dengan dukungan dari pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan para pelaku usaha, kita dapat mengatasi tantangan-tantangan tersebut,” ujarnya.

Sultana juga melihat peluang besar untuk mengembangkan produk olahan lele, seperti nugget lele, bakso lele, dan produk frozen lainnya. Hal ini tidak hanya dapat meningkatkan nilai tambah produk, tetapi juga membuka pasar yang lebih luas.

Follow WhatsApp Channel Desamerdeka.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow
Artikel ini telah dibaca 26 kali

badge-check

Jurnalis

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

Ruang Cakap SDGs Desa Tutup, Refleksi dan Harapan untuk Masa Depan Desa Digital

25 Desember 2024 - 10:51 WIB

Jejak Positif Ruang Cakap SDGs Desa Setelah 444 Episode

24 Desember 2024 - 16:16 WIB

Pemerintah Desa Didorong Maksimalkan Pengelolaan Dana Desa dengan Siskudes Versi Terbaru

13 Desember 2024 - 08:24 WIB

Pentingnya Penetapan APBDes Sebelum Akhir Tahun untuk Pembangunan Desa yang Berkelanjutan

28 Oktober 2024 - 09:25 WIB

Desa Diminta Optimalkan Penyusunan RAPBDes untuk Pembangunan Berkualitas

28 Oktober 2024 - 08:26 WIB

Buku Putih TPP: Inisiatif Baru untuk Perkuat Pendampingan Desa

23 Oktober 2024 - 08:36 WIB

Trending di SDGs DESA