Bangka Tengah [DESA MERDEKA] – Kabupaten Bangka Tengah, yang dikenal dengan kekayaan sumber daya lautnya, terus berupaya memajukan sektor perikanan melalui program inovatif. Salah satu langkah positif yang diambil adalah penerapan program Smart Fisheries Village (SFV) di Desa Kurau Barat. Program ini merupakan hasil kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah (Pemkab Bateng), Dinas Perikanan Bateng, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Kelautan dan Perikanan (BPPSDM-KKP) RI, serta Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Medan.
Dalam rangka memastikan keberhasilan program SFV, kegiatan Temu Lapang SFV dilaksanakan di Hutan Kemasyarakatan (HKM) Mangrove Munjang, Desa Kurau Barat, pada Minggu (15/12/2024). Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman, menandatangani Nota Kesepakatan dengan Sekretaris BPPSDM-KKP RI, menegaskan bahwa Desa Kurau Barat memiliki potensi perikanan yang sangat tinggi. “Di SFV Kurau Barat, terdapat 648 nelayan, 5 Kelompok Usaha Bersama (KUB), 26 Kelompok Olah Hasil Perikanan (Poklahsar), 3 Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan), dan 34 Usaha Perikanan Indonesia (UPI),” ungkap Algafry.
Desa Kurau Barat juga memiliki HKM Mangrove Munjang seluas 213 hektar, di mana 30 hektar telah dikembangkan menjadi kawasan wisata alam. Bupati berharap program SFV dapat menggali dan mengembangkan potensi desa perikanan menjadi lebih maju, modern, dan berkelanjutan. Selain itu, program ini diharapkan dapat mendorong akses permodalan usaha melalui Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP) serta lembaga keuangan lainnya.
Dalam acara tersebut, Bupati bersama Sekretaris BPPSDM-KKP RI dan tamu undangan lainnya meninjau lokasi penerapan program SFV, termasuk pelepasliaran kepiting dan pemotongan pita peresmian saung tematik Pondok Ketam. Selain itu, Ketua TP-PKK Kabupaten Bangka Tengah memberikan makanan bergizi gratis kepada 130 siswa SDN 13 Kurau dan 18 ibu hamil, menunjukkan komitmen pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Algafry juga mengajak seluruh elemen untuk berkolaborasi dalam memajukan sektor perikanan di Kabupaten Bangka Tengah. “Dengan kerja keras, sinergi, dan semangat inovasi, saya yakin Kabupaten Bangka Tengah akan menjadi contoh dalam pengembangan perikanan berkelanjutan,” tegasnya.
Sekretaris BPPSDM-KKP RI, Dr. Rudi Alex Wahyudin, S.Pi., M.Si, menambahkan bahwa program SFV di Desa Kurau Barat merupakan implementasi nyata dari konsep blue economy. “Penerapan blue economy di sini menyeimbangkan antara lingkungan dan ekonomi, sehingga ekosistem terjaga dan masyarakat sejahtera,” ujarnya.
Yasir, Ketua Pokdakan Gempa 01, menyatakan rasa syukur karena Desa Kurau Barat terpilih sebagai daerah percontohan SFV. Ia menekankan pentingnya silaturahmi dan diskusi antara pemerintah dan masyarakat dalam pengembangan sektor perikanan. “Desa Kurau Barat kini resmi menjadi SFV dengan berbagai kegiatan budidaya ramah lingkungan,” tutup Yasir.
Acara ini dihadiri oleh Forkopimda Bangka Tengah, Plt. Sekretaris Daerah, perwakilan Bank Indonesia, serta berbagai instansi terkait lainnya, menunjukkan komitmen bersama dalam memajukan sektor perikanan di Kabupaten Bangka Tengah. Dengan langkah-langkah positif ini, diharapkan kesejahteraan masyarakat akan semakin meningkat dan sektor perikanan dapat berkembang secara berkelanjutan.
Redaksi Desa Merdeka
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.