Deiyai [DESA MERDEKA] – Pemerintah Kabupaten Deiyai melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (DPMK) menunjukkan komitmen kuat dalam mewujudkan ketahanan pangan di tingkat desa. Plt. Kepala Dinas PMK Deiyai, Dr. Ferdinant Pakage, MM., M.AP., menyatakan dukungan penuh terhadap implementasi Program Pekarangan Pangan Bergizi (P2B) di 67 kampung yang tersebar di wilayahnya. Dukungan ini sejalan dengan Peraturan Menteri Desa (Permendes) Nomor 2 Tahun 2024 yang mengamanatkan alokasi minimal 20% Dana Desa untuk program ketahanan pangan tahun anggaran 2025.
Program P2B sendiri merupakan inisiatif kolaborasi antara Kementerian Pertanian dan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. Kerja sama lintas kementerian ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di 1.500 desa calon penerima manfaat P2B secara nasional pada tahun 2025. Prioritas diberikan kepada desa-desa yang telah memiliki Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan Satuan Pelayanan Dapur Pangan Bergizi sebagai langkah strategis memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan gizi masyarakat di tingkat akar rumput.
Sebagai tindak lanjut dari regulasi dan sinergi antar kementerian tersebut, Dinas DPMK Kabupaten Deiyai aktif berkoordinasi dengan Dinas Pertanian setempat. Plt. Kepala Dinas Pertanian Deiyai, Alex Pigai, S.Pd, M.Pd, secara langsung bertemu dengan Dr. Ferdinant Pakage pada Rabu, 10 April 2025, untuk membahas secara teknis penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB) terkait alokasi 20% Dana Desa untuk program ketahanan pangan di 67 kampung. Sinkronisasi data antar dinas ini menjadi langkah krusial dalam mengembangkan sektor hortikultura secara terarah di seluruh wilayah Kabupaten Deiyai.
Dalam keterangannya, Alex Pigai menegaskan bahwa alokasi 20% Dana Desa akan difokuskan secara spesifik untuk mendukung inisiatif ketahanan pangan di setiap kampung. “Kami akan secara aktif mendorong dan mengawal partisipasi masyarakat dalam memanfaatkan lahan kosong yang ada untuk budidaya berbagai jenis sayuran dan umbi-umbian,” jelasnya.
Lebih lanjut, program ketahanan pangan ini juga selaras dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan kesadaran dan konsumsi makanan bergizi di masyarakat. “Kami melihat potensi besar dalam peningkatan ekonomi masyarakat melalui pengolahan produk pangan lokal yang nantinya dapat dikonsumsi oleh anak-anak sekolah dan masyarakat luas. Oleh karena itu, kami akan berupaya maksimal agar masyarakat di 67 kampung dapat aktif dalam kegiatan pertanian dan pengolahan hasil panen,” tambah Alex Pigai.
Sebagai wujud komitmen, Alex Pigai berjanji akan terjun langsung ke lapangan untuk memberikan pendampingan dan dukungan kepada masyarakat. “Kami akan melakukan kunjungan langsung ke kampung-kampung untuk memberikan motivasi dan dukungan teknis kepada masyarakat yang sungguh-sungguh ingin mengolah lahan dan menghasilkan komoditas pangan seperti sayuran dan umbi-umbian. Ini adalah bagian integral dari upaya kami untuk memastikan bahwa penggunaan anggaran 20% Dana Desa benar-benar tepat sasaran dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Deiyai,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.