Jember (DESA MERDEKA) – Program Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Kabupaten Jember, Jawa Timur, masih jauh dari harapan. Alih-alih menjadi lokomotif penggerak ekonomi kerakyatan, banyak BUMDes di Jember yang “mati suri”.
Dari 226 desa di Jember, hanya 108 desa yang memiliki BUMDes. Ironisnya, sebagian besar BUMDes ini hanya “terkesan” berdiri, tanpa memberikan dampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat.
“BUMDes tidak bisa maksimal karena SDM-nya kurang dan tidak memiliki jiwa entrepreneur,” jelas Daris Surahmah, Kabid Sarana dan Prasarana (Sarpras) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Jember, dilansir dari Radar Jember, Jum’at (12 Juli 2024).
Lemahnya pengelolaan BUMDes menjadi faktor utama “kematian” ini. Banyak desa yang hanya mendirikan BUMDes tanpa diikuti dengan manajemen dan strategi yang matang. Tak jarang, BUMDes dikelola oleh orang-orang yang tidak kompeten, sehingga bidang usaha yang dijalankan tidak sesuai dengan potensi desa.
Permasalahan lain yang tak kalah krusial adalah minimnya konsekuensi dan sanksi bagi pengelola BUMDes yang tidak becus. Hal ini membuat pengelolaan BUMDes terkesan enteng dan asal-asalan.
“Pergantian kepemimpinan desa juga bisa menjadi faktor BUMDes mati suri,” tambah Daris. Pengurus BUMDes yang diganti saat pergantian kepala desa seringkali membuat BUMDes yang sebelumnya berjalan mulus menjadi kacau balau.
Pemerintah pusat memang telah menginstruksikan BUMDes menjadi prioritas dalam anggaran dana desa (DD). Namun, tanpa perbaikan pengelolaan dan tata kelola yang mumpuni, instruksi tersebut ibarat angin lalu.
BUMDes memiliki potensi besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Revitalisasi BUMDes dengan fokus pada sektor produktif, seperti bisnis pascapanen atau pariwisata, menjadi kunci untuk menghidupkan BUMDes di Jember.
Pemerintah daerah perlu mengambil langkah tegas untuk meningkatkan kapasitas SDM pengelola BUMDes dan memperkuat regulasi yang mengatur pengelolaannya. Pembinaan dan pendampingan dari pihak yang kompeten juga diperlukan untuk membantu BUMDes agar dapat berjalan optimal.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.