Menu

Mode Gelap
Menkop Kagumi Kopdes NTT, Soroti Peran Perempuan Antraks Gunungkidul: 26 Ternak Mati, Dua Desa Zona Merah! Erosi Bengawan Madiun Ancam Desa Banjaransari, Bupati Ngawi Bertindak! Oknum Pemuda Terancam Pidana Akibat Pengrusakan Jembatan Perahu, Warga Dusun Kusuhijrah Desak Tindakan Tegas Polisi Gaji Kades se-Rohil Cair Minggu Ini, 2 Bulan Tunggakan Lunas!

OPINI · 15 Des 2024 01:13 WIB ·

BULOG Kembali Jadi Benteng Terakhir Ketahanan Pangan Nasional


					<em> Daya Tampung Bulog dan Tantangan Swasembada Beras, Diskusi Pejuang Pangan melalui Platform Zoom Meeting, Sabtu (14/12/2024). </em> Perbesar

Daya Tampung Bulog dan Tantangan Swasembada Beras, Diskusi Pejuang Pangan melalui Platform Zoom Meeting, Sabtu (14/12/2024).

Padang Pariaman [DESA MERDEKA] – Dalam diskusi yang diselenggarakan oleh PEJUANG PANGAN, Sabtu (14/12/2024), para pemangku kepentingan sepakat bahwa peran Badan Urusan Logistik (Bulog) sebagai stabilisator harga pangan dan penyangga pasokan beras harus diperkuat. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mencapai swasembada beras dan meningkatkan kesejahteraan petani.

Fahrurozi, perwakilan Mitra Tani, menegaskan bahwa Bulog harus kembali ke peran aslinya sebagai penjaga ketahanan pangan nasional. “Dengan memperkuat kapasitas Bulog, kita dapat melindungi petani dari fluktuasi harga yang ekstrem dan memastikan ketersediaan beras bagi seluruh masyarakat,” ujarnya.

Mulyono, Wakil Ketua Umum DPN HKTI, menambahkan bahwa pengembangan Lumbung Pangan Desa merupakan langkah strategis untuk mendukung Bulog dalam menyerap hasil produksi petani. “Dengan adanya Lumbung Pangan Desa, petani memiliki tempat untuk menjual hasil panennya dengan harga yang wajar,” jelasnya.

Faktor-faktor yang Mengancam Ketahanan Pangan

Beberapa faktor yang mengancam ketahanan pangan nasional, seperti perubahan iklim, penurunan luas lahan pertanian, dan fluktuasi harga pupuk, menjadi sorotan dalam diskusi. Untuk mengatasi tantangan tersebut, diperlukan langkah-langkah konkret, antara lain:

  • Peningkatan Daya Tampung Bulog: Dengan meningkatkan kapasitas penyimpanan, Bulog dapat menyerap lebih banyak hasil produksi petani, terutama saat panen raya.
  • Stabilisasi Harga: Pemerintah perlu menetapkan Harga Pokok Penjualan (HPP) yang layak bagi petani dan melakukan intervensi pasar jika harga gabah kering giling (GKG) mengalami penurunan yang signifikan.
  • Pengembangan Infrastruktur Pertanian: Investasi dalam infrastruktur pertanian, seperti irigasi, jalan desa, dan gudang penyimpanan, sangat penting untuk meningkatkan produktivitas petani.
  • Diversifikasi Tanaman: Petani perlu didorong untuk melakukan diversifikasi tanaman pangan agar tidak terlalu bergantung pada satu komoditas saja.
Kesimpulan

Diskusi ini menegaskan kembali pentingnya peran Bulog dalam menjaga ketahanan pangan nasional. Dengan dukungan dari pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan, diharapkan Bulog dapat menjalankan fungsinya secara optimal dan memberikan manfaat yang nyata bagi petani dan konsumen.

Follow WhatsApp Channel Desamerdeka.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow
Artikel ini telah dibaca 182 kali

badge-check

Jurnalis

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

Dana Desa Konawe Rp4,2 Miliar Jadi Sorotan, Diduga Diselewengkan!

13 April 2025 - 19:51 WIB

PIR-Translok: Strategi Pembangunan Terpadu untuk Pemerataan, Rekonsiliasi, dan Kemandirian Masyarakat Aceh

13 April 2025 - 10:29 WIB

Dedi Mulyadi 54 Tahun: Pemimpin Berani, Dicintai Rakyat!

12 April 2025 - 06:29 WIB

Bangga Tradisi, Desa Mandiri Ekonomi: Potensi UMKM, Wisata Budaya, dan Kearifan Lokal

26 Maret 2025 - 21:38 WIB

Libur Lebaran: Kesempatan Emas Promosikan Desa Wisata dengan Konsep AISAS

18 Maret 2025 - 19:58 WIB

Mudik Nyaman dan Berkesan: Informasi Desa Kunci Sukses Libur Lebaran

18 Maret 2025 - 05:14 WIB

Trending di OPINI