Jakarta [DESA MERDEKA] – Menteri Kesehatan (Menkes) Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, menyampaikan keprihatinannya atas tingginya angka masyarakat Indonesia yang menderita sakit gigi, namun ironisnya, jumlah dokter gigi di berbagai daerah masih sangat terbatas. Menyikapi permasalahan ini, Menkes menggulirkan gagasan untuk memberdayakan apotek dan klinik yang berada di tingkat Puskesmas Pembantu (Pustu) dan Pos Kesehatan Desa (Poskodes) agar tidak hanya melayani program kesehatan pemerintah, tetapi juga dapat menjalankan fungsi komersial.
Menurut Menkes, penambahan layanan kesehatan di apotek dan klinik Pustu serta Poskodes menjadi krusial. Dengan memberikan izin untuk melayani masyarakat umum di luar penerima bantuan kesehatan, diharapkan unit-unit kesehatan ini dapat memperoleh keuntungan finansial yang berkelanjutan. Keuntungan ini diharapkan dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas layanan, menambah ketersediaan obat-obatan, dan menarik tenaga kesehatan untuk bertugas di wilayah tersebut.
“Setidaknya klinik sama apotek minimal harusnya ada satu perawat, satu bidan, sekarang kita tinggal lengkapi plus kita mau nambah apotek karena buat jualan, tidak hanya melayani program kesehatan pemerintah, tapi juga layanan yang lebih komersial, seperti pengobatan batuk, sakit perut, dan lain-lainnya,” ujar Menkes, menekankan pentingnya kelengkapan tenaga kesehatan dan perluasan jenis layanan.
Menkes mencontohkan keberhasilan implementasi konsep serupa di India. Di salah satu desa di India, apotek desa mampu mencatatkan omzet yang signifikan, mencapai Rp 2,6 triliun per tahun dengan rata-rata satu juta kunjungan setiap harinya. Dampak positifnya adalah masyarakat memiliki akses mudah dan terjangkau terhadap obat-obatan.
“Di India sudah ada nih apotek desa setiap hari ada satu juta orang datang omzetnya sudah Rp 2,6 triliun setahun, alhasil masyarakat bisa akses ke obat-obatan yang harganya murah,” pungkas Menkes, menggarisbawahi potensi besar apotek desa jika dikelola secara efektif.
Gagasan Menkes ini diharapkan dapat menjadi solusi inovatif untuk mengatasi disparitas akses layanan kesehatan, terutama di daerah-daerah terpencil yang seringkali kekurangan tenaga medis. Dengan memberdayakan fasilitas kesehatan yang sudah ada di tingkat desa dan memberikan peluang untuk beroperasi secara komersial, diharapkan akan tercipta ekosistem kesehatan yang lebih mandiri dan mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Fokus utama dari inisiatif ini adalah mendekatkan pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat sekaligus menciptakan keberlanjutan finansial bagi fasilitas kesehatan di tingkat desa.
Redaksi Desa Merdeka
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.