Lombok Utara [DESA MERDEKA] – Desa Malaka, sebuah desa asri di Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB), dulunya dikenal dengan tradisi begibung. Tradisi makan bersama ini merupakan simbol kebersamaan dan silaturahmi yang erat antarwarga. Namun, seiring dengan perkembangan zaman dan perubahan gaya hidup masyarakat, tradisi ini kini semakin jarang ditemui.
Perubahan pola hidup yang semakin individualistis menjadi salah satu faktor utama penyebab hilangnya tradisi begibung. Kesibukan pekerjaan dan preferensi untuk makan bersama keluarga kecil membuat warga semakin jarang berpartisipasi dalam begibung. Selain itu, kemajuan teknologi dan media sosial juga turut mempengaruhi kebiasaan masyarakat, yang kini lebih memilih aktivitas yang praktis dan instan.
Hilangnya tradisi begibung tidak hanya berdampak pada kebersamaan sosial, tetapi juga pada pelestarian kuliner lokal. Hidangan-hidangan khas begibung yang dulu menjadi ciri khas desa kini mulai jarang ditemukan, digantikan oleh makanan yang lebih praktis atau terpengaruh oleh tren kuliner modern.
Ikatan Mahasiswa Desa Malaka (IMDM) sangat prihatin dengan kondisi ini. Mereka melihat begibung bukan hanya sekadar makan bersama, tetapi juga sebagai wadah untuk mempererat hubungan antarwarga dan melestarikan nilai-nilai budaya lokal.
“Begibung adalah identitas desa kami. Ini adalah warisan leluhur yang harus kami jaga,” ujar M. Abed, Ketua IMDM. “Kami tidak ingin tradisi ini hilang begitu saja.”
Untuk melestarikan tradisi begibung, IMDM berencana mengadakan berbagai kegiatan budaya yang melibatkan generasi muda dan masyarakat luas. Kegiatan tersebut antara lain festival budaya, pelatihan kuliner lokal, dan edukasi tentang pentingnya tradisi begibung.
“Kami ingin generasi muda Desa Malaka kembali meresapi makna kebersamaan yang terkandung dalam tradisi begibung,” kata Abed. “Kami juga ingin memperkenalkan budaya ini kepada masyarakat luar agar semakin banyak yang menyadari betapa pentingnya menjaga warisan budaya yang ada.”
IMDM berkomitmen untuk terus mengedukasi dan melibatkan generasi muda dalam pelestarian budaya lokal. Mereka berharap upaya ini dapat mencegah tradisi begibung dari kepunahan dan memastikan warisan budaya ini tetap hidup di tengah arus globalisasi.
Redaksi Desa Merdeka
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.