Menu

Mode Gelap
11 Desa di PALI Terendam Banjir, Polisi Siaga Evakuasi dan Koordinasi Bantuan Program Sejahtera dari Desa Lombok Barat: Bukan Bagi Uang, Tapi Pengembangan Potensi Desa Mobil Siaga Desa Bermasalah, Bupati Situbondo Tegas Lakukan Pembinaan Pemilihan PAW Kades Sekara Ricuh, Warga Tuding Ada Intervensi dan Nepotisme Dana Desa Aceh Singkil 2025 Tertunda, Ini Penyebabnya

SOSBUD · 10 Mar 2025 10:08 WIB ·

Tradisi Begibung Terancam Punah, Mahasiswa Desa Malaka Berupaya Lestarikan Budaya Lokal


					Tradisi Begibung Terancam Punah, Mahasiswa Desa Malaka Berupaya Lestarikan Budaya Lokal Perbesar

Lombok Utara [DESA MERDEKA] – Desa Malaka, sebuah desa asri di Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB), dulunya dikenal dengan tradisi begibung. Tradisi makan bersama ini merupakan simbol kebersamaan dan silaturahmi yang erat antarwarga. Namun, seiring dengan perkembangan zaman dan perubahan gaya hidup masyarakat, tradisi ini kini semakin jarang ditemui.

Perubahan pola hidup yang semakin individualistis menjadi salah satu faktor utama penyebab hilangnya tradisi begibung. Kesibukan pekerjaan dan preferensi untuk makan bersama keluarga kecil membuat warga semakin jarang berpartisipasi dalam begibung. Selain itu, kemajuan teknologi dan media sosial juga turut mempengaruhi kebiasaan masyarakat, yang kini lebih memilih aktivitas yang praktis dan instan.

Hilangnya tradisi begibung tidak hanya berdampak pada kebersamaan sosial, tetapi juga pada pelestarian kuliner lokal. Hidangan-hidangan khas begibung yang dulu menjadi ciri khas desa kini mulai jarang ditemukan, digantikan oleh makanan yang lebih praktis atau terpengaruh oleh tren kuliner modern.

Ikatan Mahasiswa Desa Malaka (IMDM) sangat prihatin dengan kondisi ini. Mereka melihat begibung bukan hanya sekadar makan bersama, tetapi juga sebagai wadah untuk mempererat hubungan antarwarga dan melestarikan nilai-nilai budaya lokal.

“Begibung adalah identitas desa kami. Ini adalah warisan leluhur yang harus kami jaga,” ujar M. Abed, Ketua IMDM. “Kami tidak ingin tradisi ini hilang begitu saja.”

Untuk melestarikan tradisi begibung, IMDM berencana mengadakan berbagai kegiatan budaya yang melibatkan generasi muda dan masyarakat luas. Kegiatan tersebut antara lain festival budaya, pelatihan kuliner lokal, dan edukasi tentang pentingnya tradisi begibung.

“Kami ingin generasi muda Desa Malaka kembali meresapi makna kebersamaan yang terkandung dalam tradisi begibung,” kata Abed. “Kami juga ingin memperkenalkan budaya ini kepada masyarakat luar agar semakin banyak yang menyadari betapa pentingnya menjaga warisan budaya yang ada.”

IMDM berkomitmen untuk terus mengedukasi dan melibatkan generasi muda dalam pelestarian budaya lokal. Mereka berharap upaya ini dapat mencegah tradisi begibung dari kepunahan dan memastikan warisan budaya ini tetap hidup di tengah arus globalisasi.

Follow WhatsApp Channel Desamerdeka.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow
Artikel ini telah dibaca 1 kali

badge-check

Jurnalis

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

Safari Ramadan Pemprov Sumbar: Bantuan Masjid dan Bedah Rumah untuk Warga Nagari Ujung Gading

15 Maret 2025 - 23:16 WIB

Ramadan Berkah, Polsek Penukal Abab Bagikan Takjil untuk Masyarakat

15 Maret 2025 - 22:38 WIB

Polsek Tanah Abang Bagikan Takjil Gratis, Eratkan Silaturahmi di Bulan Ramadan

15 Maret 2025 - 22:30 WIB

Banjir Landa Desa Semangus, Polsek Talang Ubi Siagakan Personel dan Koordinasi Bantuan

15 Maret 2025 - 21:24 WIB

8 Tahun Berjuang Sendiri, Janda di Padang Terima Bantuan Bedah Rumah dari Pemprov Sumbar

14 Maret 2025 - 06:52 WIB

Banjir Pesisir Selatan, Pemprov Sumbar Sigap Salurkan Bantuan Logistik

14 Maret 2025 - 05:38 WIB

Trending di SOSBUD