Menu

Mode Gelap
Kemendes PDTT dan CTC Jalin Kerja Sama Tingkatkan Kesadaran Masyarakat Terhadap Perubahan Iklim IKADIN Lampung Dukung Penuh Aksi Cuti Bersama Hakim, Desak Kenaikan Gaji Indonesia Perangi Bencana: Dana Desa Ditujukan untuk Desa-Desa Rentan Iklim Gus Halim Didapuk Sebagai Bapak Bumdesa Bersama Lkd BUMDES Diajak Aktif dalam Program Makan Siang Gratis

OPINI · 10 Apr 2023 18:41 WIB ·

SUROTO : Jalan Revolusi 3/3


 SUROTO : Jalan Revolusi 3/3 Perbesar

Suroto – Korporasi kapitalis yang selama ini hanya pedulikan akumulasi keuntungan dan kekayaan serta kekuasaan politik untuk kepentingan bagi dirinya atau keluarganya itu adalah jantung dari awal mula terjadinya penindasan serta pemerasan.

Mereka para pemilik korporat kapitalis dehumanis itu adalah jantung dari eksploitasi terhadap buruh lemah, sikap semena mena pada pedagang, petani, peternak, perajin lemah, dan termasuk di dalamnya masyarakat adat dan orang orang miskin kota.

Dengan sukses bangun  jaringan bisnis konglomerasi  rakyat itu anda  juga secara tidak langsung telah kikis habis bentuk kongkalikong  elit kaya pemilik korporat kapitalis dengan elit politik. Lenyapkan korupsi, dan juga hancurkan peraturan dan kebijakan yang rugikan rakyat banyak selama ini. Sebab anda dan rakyat pelanggan dan pekerja pemilik perusahaan dengan kekuatan kemandirian ekonomi menjadi orang merdeka untuk tentukan hak dan keputusan politik berbangsa dan bernegara.

Dengan sukses ciptakan perusahaan konglomerasi milik rakyat di semua sektor itu sekaligus telah ciptakan banyak pekerjaan yang demokratis dan penuh kesetaraan di kantor kantor dan pabrik pabrik.  Anda juga telah kikis habis berbagai masalah dasar kemelaratan dan tingkatkan kesejahteraan rakyat.   Perusahaan perusahaan demokratis di bawah kendali bersama secara riil itu juga akan habisi para mafia dengan sendirinya.

Konglomerasi sosial milik rakyat yang anda ciptakan itu juga sekaligus telah ciptakan pemerataan pendapatan dan kekayaan. Hapus seluruh bentuk kesenjangan sosial ekonomi kita yang sangat tinggi yang sudah sangat keterlaluan. Bahkan jika dibandingkan dengan rata rata dunia sekalipun.

Dengan anda telah sukses ciptakan bisnis besar milik rakyat itu anda telah melenyapkan sistem kapitalisme langsung sampai ke akar akarnya. Mereka benar benar mati dan terkubur selamanya dan jadi artefak kuno yang akan dikenang sebagai keburukan sejarah oleh anak cucu kita kelak.

Kalau anda belum mulai jalankan resep di atas, ajak seluruh rakyat, setidaknya jangan pilih para politisi pebisnis yang hari hari ini kerjanya hanya ekploitasi buruh, rusak lingkungan, gusur rakyat kecil, singkirkan masyarakat adat,  menumpuk kekayaan demi keserakahan.

Atau begini, anda para pengusaha kecil, para profesional independen, para wiraniaga,  coba buat buat diskusi dengan mahasiswa, para aktifis sosial politik untuk bersama sama buat demonstrasi meminta kepada mereka para elit kaya dan elit politik yang ingin jadi Presiden, Wapres, Anggota Parlemen, Gubernur, Bupati, Walikota untuk buat Undang Undang pembagian saham untuk buruh dan pelanggan serta Pembatasan Rasio Gaji Tertinggi dan Terendah  di perusahaan. Seperti di Amerika Serikat, negara ini dengan demonstrasi tahun 1970 am telah terapkan UU pembagian saham untuk buruh ( employee share ownership plan/ ESOP) sejak 1974.

 

Jakarta,  10 April 2023

 

SUROTO
Rakyat Jelata

 

Follow WhatsApp Channel Desamerdeka.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow
Artikel ini telah dibaca 26 kali

badge-check

Jurnalis

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

Pembangunan Desa Berbasis Dampak: Mewujudkan Desa Mandiri Berkelanjutan

25 September 2024 - 10:56 WIB

BPD Berperan Penting Awasi Pengangkatan Perangkat Desa, Ketua PABPDSI Simalungun Beri Dukungan Penuh

10 September 2024 - 09:29 WIB

Pilkada Simalungun 2024: 79 Hari Menuju Gelaran Buram?

8 September 2024 - 09:40 WIB

Muna Barat di Ambang Krisis Demokrasi: Dominasi Satu Figur dan Dilema Kotak Kosong

22 Agustus 2024 - 15:28 WIB

Muna Barat Berusia 10 Tahun: Dari Embrio Menuju Masa Depan Gemilang

23 Juli 2024 - 21:15 WIB

Arti Strategis Pemberitaan Desa yang Positif di Era Digital

4 Juli 2024 - 21:34 WIB

Trending di OPINI