Desamerdeka.id: menjadi penulis merupakan suatu keahlian yang jarang diminati banyak orang, karena diperlukan keahlian khusus tentang kepenulisan. Tapi hal ini dapat ditepis oleh Pegiat literasi sekaligus Pengelola Taman Bacaan Masyarakat “Rumah Sastra” Kabupaten Brebes Asih Rahmawati. Berikut ulasan singkat tentang Rumah Sastra yang telah banyak menerbitkan buku terutama novel dan puisi.
Pada 28 Januari 2024, TBM Rumah Sastra yang berlokasi di Komplek Griya Satria Jatibarang kidul, Brebes, terpantau lebih ramai dari hari-hari sebelumnya. Tentu saja hal tersebut membuat kepo beberapa warga sekitar dan dunia maya. Founder TBM mengaku dikunjungi oleh calon legislatif salah satu partai di lingkungannya untuk mendapatkan penghargaan sebagai “Penulis” dan sebagai “Pegiat Literasi Aktif dan Produktif“.
TBM ini memang sudah dikenal rajin mengadakan event literasi. Kegiatan biasanya dilaksanakan secara daring maupun luring. Foundernya sendiri merupakan seorang penulis dan pegiat literasi. Pengunjung yang datang biasanya untuk meminjam atau membaca koleksi buku. Peminjaman dapat dilakukan di tempat maupun dibawa pulang. Sebulan sekali pada Minggu terakhir selalu mengadakan qatam buku. Kegiatan rutinnya meliputi beberapa lomba: mendongeng, baca puisi, mewarnai dan mainan tradisional.
Asih Rahmawati yang memiliki nama pena Rachmawati Ash, juga mengadakan pelatihan menulis hingga menjadi buku cetak maupun online. Ia sendiri telah melahirkan 6 novel, 22 antologi cerpen nasional dan beberapa antologi puisi bersama penulis Indonesia lainnya.
Puluhan cerpen dan artikelnya juga banyak diunggah di media massa online. Kompasiana dan Lokerkata.com. adalah tempat ia menulis secara rutin dan sistematis. Ibu ini juga mengisi pelatihan menulis di beberapa sekolah, SMKN 1 Kersana dan SMKN 2 Slawi misalnya. Mengisi seminar literasi di beberapa event. Menjadi mentor menulis Gen Z di Dinas perpustakaan Daerah Brebes.
Hari minggu 28 Januari menjadi lebih ramai karena sedang berlangsung pembuatan film pendek dari SMPN 1 Jatibarang. Acara rutin qatam buku life Instagram. Di luar rencana, TBM tersebut dikunjungi oleh caleg. Pasalnya kedatangan tersebut adalah untuk memberi penghargaan TBM aktif dan produktif. Selain itu, caleg tersebut juga memesan dibuatkan buku biografi mengenai perjalanan hidupnya.
Meski demikian Sampai saat ini TBM Rumah Sastra belum memiliki badan hukum, yang sangat dibutuhkan sebagai lembaga kepenulisan. Namun tidak disangka kedatangan caleg tersebut membawa berkah tersendiri, pasalnya ia bersedia menguruskan Badan hukum dan perizinan lainnya.
(Setyo H)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.