Menu

Mode Gelap
Warga Teluk Kulbi Asah Pena, Desa Cerdas Sukseskan Pelatihan Jurnalistik Kemendes PDT Siap Jadi Kontributor Utama Ketahanan Pangan di Sulawesi Selatan Pemprov Sumbar Optimis Proyek Jalan Alahan Panjang-Kiliran Jao Segera Lanjut Museum Desa Genggelang: Simbol Pelestarian Budaya Sasak Sumedang Siap Gelar Hari Desa Nasional 2025 dengan Meriah

KORUPSI · 23 Agu 2024 05:20 WIB ·

Mendes PDTT Diperiksa KPK Terkait Dugaan Suap Dana Hibah Jatim


					(Image courtesy: ANTARA Foto) Perbesar

(Image courtesy: ANTARA Foto)

Jakarta [DESA MERDEKA] – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar, memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Kamis (22/8/2024). Pemeriksaan ini terkait dengan kasus dugaan suap dalam pengurusan dana hibah di Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Dalam keterangannya kepada awak media, Abdul Halim mengaku tidak mengetahui secara spesifik pertanyaan yang akan diajukan oleh penyidik KPK. Hal ini dikarenakan surat panggilan yang diterimanya tidak merinci secara detail mengenai materi pemeriksaan. Meski demikian, ia menegaskan kesiapannya untuk memberikan keterangan yang dibutuhkan.

“Saya siap memberikan keterangan yang dibutuhkan KPK terkait kasus ini,” ujar Abdul Halim saat ditemui di Gedung Merah Putih KPK.

21 Tersangka Ditetapkan

Sebelumnya, KPK telah menetapkan 21 orang sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap dana hibah di Jawa Timur. Dari jumlah tersebut, empat orang berstatus sebagai penerima suap, sedangkan 17 orang lainnya sebagai pemberi suap. Meskipun identitas para tersangka belum diungkap secara terbuka, KPK menginformasikan bahwa tiga orang penerima suap merupakan penyelenggara negara, sementara satu orang lainnya adalah staf pejabat.

Adapun 15 orang pemberi suap berasal dari pihak swasta. Dua orang lainnya juga merupakan penyelenggara negara.

Kasus Bermula dari Sahat Tua Simanjuntak

Kasus ini pertama kali mencuat ke publik setelah Wakil Ketua DPRD Jawa Timur, Sahat Tua Simanjuntak, terjerat dalam operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan oleh KPK. Sahat Tua telah dinyatakan bersalah dan divonis sembilan tahun penjara oleh Pengadilan Tipikor Surabaya pada September 2023.

Majelis Hakim menyatakan bahwa Sahat Tua terbukti menerima suap sebesar Rp39,5 miliar terkait dengan pengurusan dana hibah di Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Vonis ini lebih rendah dibandingkan tuntutan Jaksa Penuntut Umum yang meminta agar Sahat Tua dijatuhi hukuman 12 tahun penjara.

 

 

Follow WhatsApp Channel Desamerdeka.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow
Artikel ini telah dibaca 12 kali

badge-check

Jurnalis

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

Inspektorat Lobar Tetapkan Kerugian Negara dalam Kasus Dugaan Korupsi Dana Desa Senggigi

21 Januari 2025 - 17:41 WIB

Tiga Tersangka Korupsi Proyek Internet Desa Muba Divonis Penjara

17 Januari 2025 - 21:05 WIB

Warga Dengkek Desak Audit Dana Desa, Duga Penyelewengan

17 Januari 2025 - 17:22 WIB

Mantan Kades Kedungbokor Dibekuk, Korupsi Dana Desa untuk Hiburan Pribadi

9 Januari 2025 - 19:33 WIB

Mantan Kades Kedungbokor, Brebes, ditangkap karena diduga selewengkan dana desa, Kamis (9/1/2025). (Image courtesy: detikJateng)

15 Desa di Aceh Tenggara Terancam Temuan Soal Pengadaan Baju Linmas

24 Desember 2024 - 15:12 WIB

KPK dan PABPDSI Probolinggo: Sinergi Kuat Wujudkan Desa Bebas Korupsi

22 Desember 2024 - 20:44 WIB

Trending di KORUPSI