Wonogiri [DESA MERDEKA]- Maraknya berita kasus perundungan dan kekerasan di sekolah menjadi perhatian serius Komunitas Belajar Sekar Kawung SD Negeri 2 Watuagung Kecamatan Baturetno Kabupaten Wonogiri. Dilansir dari kanal youtobe SDN 2 Watuagung terpantau dua kali secara berturut-turut mengadakan kegiatan belajar bersama tentang pencegahan bullying dan kekerasan pada anak, Selasa (4&11/9/2024).
Walaupun di SD Negeri 2 Watuagung tidak ada kasus tersebut. Hal ini penting bagi sekolah untuk melakukan pencegahan sejak dini. Maka dari itu, salah satu langkah yang diambil dari komunitas belajar sekar kawung adalah belajar bersama. Kegiatan belajar bersama tersebut, menunjukkan keseriusan sekolah dalam melakukan pencegahan terhadap hal yang merusak masa depan anak banggsa tersebut.
Saat dikonfirmasi desamerdeka.id, Gito selaku kepala sekolah mengatakan, dengan belajar bersama di komunitas belajar kita akan mengetahui cara preventif mencegah perundungan dan tindak kekerasan pada anak di sekolah
Lebih lanjut Hadi Suryono, selaku pemateri mengutarakan materi yang menjadi bahasan dalam pencegahan perundungan di sekolah, yaitu Layanan BK, Cegah Perundungan. Cepat tanggap dan tepat cegah perundungan. Semua berperan dalam mencegah perundungan. Yuuk, kenalan dengan program roots. Cegah perundungan mulai dari kelas.
“Materi tersebut semua dipelajari dari Platform Merdeka Mengajar (PMM), kemudian bapak ibu guru mempelajari video-video yang berkaitan dengan materi tersebut, selanjut dari mengamati video tersebut, dilanjutkan diskusi bersama” tandas Hadi Suryono.
Kegiatan tersebut mendapat sambutan antusias dari semua peserta komunitas. Wasito selaku Pengawas Sekolah SDN 2 Watuagung, saat dihubungi Desamerdeka.id sangat mendukung program belajar di komunitas belajar sekar kawung.
“Kami selaku kepanjangan tangan dari Dinas Pendidikan, sangat mendukung kegiatan belajar di komunitas belajar Sekar Kawung. Masalah perundungan merupakan masalah riskan yang perlu menjadi perhatian bersama. Dengan adanya kegiatan belajar tersebut perlunya adanya langkah-langkah preventif yang bisa dilakukan oleh sekolah dalam mengantisipasi tindak perundungan maupun kekerasan anak di sekolah, sehingga TPPK (Tim Pencegahan dan Penangangan Kekesaran) di sekolah bisa berjalan dengan baik sesuai prosedurnya.” Ucap Wasito saat memberikan keterangan.
Dampak pelayanan di sekolah
Sebagai pengawas sekolah, Wasito menjelaskan untuk sekolah binaannya dirinya memantau perkembangan sekolah tersebut. Seperti halnya kegiatan belajar di komunitas belajar sekar kawung berdampak pada pelayanan dan program sekolah, seperti halnya di SD Negeri 2 Watuagung adanya pembiasaan mengaji setiap pagi, adanya program tambahan seperti Ekstrakurikuler Bahasa Inggris, Seni, IT, Olahraga, dan bahkan adanya pelibatan dari wali murid. Kegiatan tersebut sebagai upaya preventif yang dilakukan oleh sekolah.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.