PURBALINGGA (DESA MERDEKA) : Kabupaten Purbalingga masih menghadapi kekurangan sebanyak 700 orang guru hingga tahun 2023 ini. Jumlah kekurangan tersebut didominasi oleh guru sekolah dasar (SD). Hal ini diungkapkan oleh Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Purbalingga, Joko Sumarno.
Pada tahun 2022, sekitar 2.000 guru telah dicukupi melalui Program Penempatan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P3K). Namun, Joko Sumarno berharap adanya kesempatan rekrutmen Aparatur Sipil Negara (ASN) melalui P3K untuk memperkecil kekurangan tersebut. Kekurangan guru ini diperkirakan akan terus bertambah setiap bulannya karena adanya guru yang memasuki masa pensiun. Namun, penggantinya dari guru Pegawai Negeri Sipil (PNS) belum dapat dipastikan terpenuhi setiap tahun.
“Di tahun 2023 ini pun belum ada rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) untuk formasi umum. Harapannya, tahun depan akan ada rekrutmen umum yang dapat mengatasi kekurangan ini,” jelas Joko Sumarno.
Waktu yang dibutuhkan untuk memenuhi kekurangan guru ini merupakan hal yang dinamis. Namun, Joko Sumarno meyakini bahwa dengan adanya rekrutmen melalui P3K, setidaknya kekurangan tersebut dapat teratasi, meskipun belum sepenuhnya. Ia juga melihat bahwa saat ini terdapat banyak kekosongan atau kekurangan guru dan tenaga kependidikan, yang mendorong pemerintah untuk melakukan rekrutmen ASN.
“Kami tidak ingin melihat anak-anak terlantar tanpa mendapatkan pelayanan pendidikan berkualitas karena banyaknya kelas yang kosong di sekolah,” tegas Joko Sumarno.
Pemerintah Kabupaten Purbalingga diharapkan dapat segera mengatasi kekurangan guru ini melalui rekrutmen yang tepat dan memperhatikan kualitas pendidikan yang diberikan kepada para siswa. Dengan adanya tenaga pendidik yang cukup, diharapkan pendidikan di Kabupaten Purbalingga dapat terus berkembang dan memberikan dampak positif bagi generasi muda.
Konten Kreator Desa
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.