Grobogan [DESA MERDEKA] – Di era yang didominasi oleh media digital, kemampuan untuk menavigasi dan membuat konten secara online menjadi keterampilan yang sangat berharga. Menyadari hal ini, Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pemuda dan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kabupaten Grobogan baru-baru ini mengadakan pelatihan jurnalistik di SMK Yasiha Gubug.
Sekitar 100 anak muda, terutama anggota IPNU-IPPNU, berpartisipasi dalam lokakarya intensif selama satu hari tersebut. Acara ini bertujuan untuk membekali mereka dengan keterampilan yang diperlukan untuk menjadi jurnalis digital yang efektif dan untuk mempromosikan budaya berpikir kritis dan melek media.
“Kami percaya bahwa setiap orang memiliki potensi untuk menjadi jurnalis,” ujar Tirta Nursari, seorang aktivis literasi dan fasilitator pelatihan. “Dengan munculnya media sosial dan jurnalisme warga, setiap orang kini dapat berbagi cerita dan perspektif mereka dengan khalayak global.”
Nursari menekankan pentingnya mengembangkan kemampuan menulis yang kuat dan memahami prinsip-prinsip jurnalisme. Ia juga mendorong para peserta untuk menggunakan merek pribadi mereka untuk menciptakan perubahan positif di komunitas mereka.
Wiwin Wintarto, seorang jurnalis dan penulis berpengalaman, lebih lanjut menyoroti potensi platform digital untuk berbagi informasi. “Media sosial telah mendemokratisasi jurnalisme, tetapi penting untuk menggunakan alat ini secara bertanggung jawab,” katanya. “Dengan menciptakan konten berkualitas dan membangun audiens yang loyal, setiap orang dapat menjadi suara yang berpengaruh di ranah digital.”
Lokakarya ini mencakup berbagai topik, termasuk penulisan berita, strategi media sosial, dan pertimbangan etika dalam jurnalisme. Para peserta diberi kesempatan untuk mempraktikkan keterampilan mereka melalui latihan langsung dan diskusi kelompok.
Budi Utomo, pembina IPNU-IPPNU Kecamatan Gubug, menjelaskan motivasi di balik lokakarya ini. “Kami ingin mengatasi kekhawatiran yang berkembang tentang penyalahgunaan media sosial di kalangan anak muda,” katanya. “Dengan mengajarkan mereka cara membuat dan mengonsumsi media secara bertanggung jawab, kami berharap dapat menumbuhkan masyarakat yang lebih terinformasi dan terlibat.”
Lokakarya ini mendapat tanggapan positif dari para peserta, yang mengungkapkan rasa terima kasih mereka atas kesempatan untuk belajar dari para jurnalis yang berpengalaman. “Lokakarya ini telah membuka mata saya tentang kekuatan bercerita,” ujar salah satu peserta. “Saya bersemangat untuk menerapkan apa yang telah saya pelajari ke dalam pekerjaan saya.”
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.