Kefamenanu, Timor Tengah Utara [DESA MERDEKA] – Semangat swasembada pangan menggema hingga ke pelosok desa. Pemerintah Desa Kuaken, Kecamatan Noemuti Timur, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), mengambil langkah proaktif dengan fokus utama pada peningkatan produktivitas sektor pertanian. Upaya ini sejalan dengan program strategis pemerintah pusat dan daerah untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional.
Kepala Desa Kuaken, Mikhael Manas Ninu, mengungkapkan bahwa sejak dua tahun awal masa jabatannya, pihaknya telah berupaya keras mendorong geliat pertanian di wilayahnya. Salah satu inisiatif konkret adalah pemberian bantuan bibit tanaman hortikultura, khususnya Pepaya California, kepada masyarakat.
“Syukur, berkat program ini, masyarakat sekarang sudah bisa merasakan hasilnya. Mereka bisa menjual Pepaya California di pasar-pasar, yang tentu menambah pendapatan keluarga,” ungkap Mikhael saat ditemui pada Sabtu (24/5/2025).
Lebih lanjut, Mikhael menyampaikan apresiasi mendalam kepada pemerintah pusat atas alokasi anggaran sebesar 20 persen yang ditujukan untuk program ketahanan pangan dan hewani di tingkat desa. Dana ini menjadi stimulus penting bagi Desa Kuaken untuk menjalankan berbagai program pemberdayaan.
Tidak hanya sektor tanaman, bidang peternakan pun mendapat perhatian serius. Pemerintah Desa Kuaken telah mengalokasikan sebagian anggaran desa untuk pengadaan dan distribusi bantuan anak babi kepada warga. “Ini adalah salah satu cara kami membantu masyarakat agar dapat keluar dari kesulitan ekonomi yang selama ini mungkin membelit,” tutur Mikhael dengan optimis.
Desa Kuaken, yang secara administratif terdiri dari beberapa dusun, 8 Rukun Tetangga (RT), dan 4 Rukun Warga (RW), menjadi rumah bagi 194 Kepala Keluarga (KK) atau total 685 jiwa, dengan rincian 357 perempuan dan 328 laki-laki. Mayoritas penduduk, yakni 191 KK, menggantungkan hidupnya dari sektor pertanian. Sisanya terdiri dari 6 KK Aparatur Sipil Negara (ASN) dan 1 KK anggota TNI-POLRI.
Karakteristik geografis Desa Kuaken yang berbukit-bukit menjadikan pertanian lahan kering sebagai tulang punggung utama. Para petani setempat telah lama piawai menanam komoditas unggulan seperti jagung, ubi kayu, pepaya, dan berbagai jenis tanaman hortikultura lainnya yang cocok dengan kondisi alam.
Satu hal yang membanggakan, menurut Mikhael, adalah tingginya minat generasi muda Desa Kuaken untuk mengenyam pendidikan. Sayangnya, keterbatasan ekonomi keluarga kerap menjadi batu sandungan. “Minat anak-anak muda kita untuk sekolah itu tinggi, tetapi kadang-kadang faktor ekonomi keluarga belum bisa menjawabnya,” ujarnya prihatin.
Menyikapi tantangan ini, Pemerintah Desa Kuaken semakin termotivasi untuk menggenjot produksi pertanian. Dengan meningkatnya hasil panen dan pendapatan petani, diharapkan roda perekonomian desa akan berputar lebih kencang, kesejahteraan masyarakat meningkat, dan pada akhirnya, terbuka lebih banyak kesempatan bagi generasi muda untuk meraih cita-cita melalui pendidikan.

Redaksi Desa Merdeka
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.