Menu

Mode Gelap
Menkop Kagumi Kopdes NTT, Soroti Peran Perempuan Antraks Gunungkidul: 26 Ternak Mati, Dua Desa Zona Merah! Erosi Bengawan Madiun Ancam Desa Banjaransari, Bupati Ngawi Bertindak! Oknum Pemuda Terancam Pidana Akibat Pengrusakan Jembatan Perahu, Warga Dusun Kusuhijrah Desak Tindakan Tegas Polisi Gaji Kades se-Rohil Cair Minggu Ini, 2 Bulan Tunggakan Lunas!

KUMHANKAM · 4 Apr 2025 08:13 WIB ·

Bentrok Antar Desa di Maluku Tengah Pecah, 1 Polisi Tewas dan Puluhan Rumah Terbakar


					<em>Aparat keamanan gabungan TNI-Polri berupaya melerai bentrokan antar warga di Maluku Tengah.</em> Perbesar

Aparat keamanan gabungan TNI-Polri berupaya melerai bentrokan antar warga di Maluku Tengah.

Masohi [DESA MERDEKA] – Konflik antar desa kembali pecah di Kecamatan Seram Utara, Kabupaten Maluku Tengah, Kamis (3/4/2025). Bentrokan yang melibatkan warga Desa Rumaolat, Masihulan, dan Sawai ini mengakibatkan seorang anggota polisi tewas dan puluhan rumah warga terbakar.

Bentrokan diduga dipicu oleh aksi pemukulan terhadap seorang sopir angkot dan tiga pemuda asal Desa Rumaolat yang dilakukan oleh pemuda Desa Sawai. Informasi yang dihimpun, aksi pemukulan tersebut terjadi beberapa hari sebelum bentrokan pecah.

“Belum diketahui secara pasti motif di balik aksi kekerasan ini,” ujar seorang sumber yang enggan disebutkan namanya.

Aparat keamanan gabungan TNI-Polri telah diterjunkan ke lokasi untuk meredam bentrokan. Namun, sebelum aparat tiba, massa dari kedua desa telah berkonsentrasi di perbatasan dan terlibat saling serang menggunakan senjata tajam dan senapan angin.

Akibat bentrokan tersebut, Bripka Husni Abdullah, anggota Polsek Wahai, Polres Maluku Tengah, tewas tertembak. Selain itu, empat warga Desa Sawai lainnya juga mengalami luka-luka akibat tembakan senapan angin. Puluhan rumah warga Desa Masihulan dilaporkan terbakar.

Hingga berita ini diturunkan, Pemerintah Daerah Maluku Tengah, Komandan Distrik Militer (Dandim), dan Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Wahai belum memberikan keterangan resmi.

Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa, menyesalkan insiden ini dan mengimbau warga ketiga desa untuk menahan diri. Ia meminta masyarakat untuk memberikan kesempatan kepada aparat keamanan dalam menyelesaikan konflik dan memulihkan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).

“Kita berikan kesempatan untuk aparat keamanan TNI dan Polri untuk menyelesaikan dan memulihkan situasi kamtibmas,” kata Gubernur Lewerissa melalui keterangan tertulis.

Gubernur juga meminta peran aktif tokoh masyarakat, tokoh agama, dan tokoh pemuda di ketiga desa untuk melakukan upaya perdamaian.

Follow WhatsApp Channel Desamerdeka.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow
Artikel ini telah dibaca 133 kali

badge-check

Jurnalis

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

Pemborong ‘Ngamuk’ Dilaporkan, Diduga Sebar Hoaks Proyek Sekolah

21 April 2025 - 07:24 WIB

Jerat Pidana Menanti: Penambang Liar Nekat Abaikan Peringatan Bahaya di Tengah Cuaca Ekstrem Halmahera Selatan

17 April 2025 - 22:19 WIB

Jejak Sejarah di Bumi Rempah: Tidore, Garda Terdepan Pembebasan Irian Barat dan Keamanan Negara

17 April 2025 - 20:39 WIB

Desa Prioritas: Kemenkum Sulsel Genjot Posbakum Meski Anggaran Terpangkas

17 April 2025 - 15:09 WIB

Sengketa Tanah Kas Desa Kertasari, Aparat Diminta Bertindak

16 April 2025 - 14:09 WIB

Musim Hujan Mengintai, Tambang Kusubibi Dihentikan! Polisi Tegas Demi Keselamatan, Pelanggar Terancam Pidana

15 April 2025 - 21:59 WIB

Trending di KUMHANKAM