Menu

Mode Gelap
Menkop Kagumi Kopdes NTT, Soroti Peran Perempuan Antraks Gunungkidul: 26 Ternak Mati, Dua Desa Zona Merah! Erosi Bengawan Madiun Ancam Desa Banjaransari, Bupati Ngawi Bertindak! Oknum Pemuda Terancam Pidana Akibat Pengrusakan Jembatan Perahu, Warga Dusun Kusuhijrah Desak Tindakan Tegas Polisi Gaji Kades se-Rohil Cair Minggu Ini, 2 Bulan Tunggakan Lunas!

KESEHATAN · 15 Apr 2025 18:22 WIB ·

Subang Fokus Tuntaskan Stunting di 30 Desa Tahun Ini


					<em>Kepala DP2KBP3A Kabupaten Subang, Yayat Sudrajat, memberikan keterangan terkait upaya penuntasan stunting di 30 desa dalam briefing staf di Ruang Rapat Bupati, Senin (14/4/2025). Pemerintah Kabupaten Subang menargetkan bebas stunting di wilayahnya pada tahun 2025.</em> Perbesar

Kepala DP2KBP3A Kabupaten Subang, Yayat Sudrajat, memberikan keterangan terkait upaya penuntasan stunting di 30 desa dalam briefing staf di Ruang Rapat Bupati, Senin (14/4/2025). Pemerintah Kabupaten Subang menargetkan bebas stunting di wilayahnya pada tahun 2025.

Subang, Jabar [DESA MERDEKA] – Pemerintah Kabupaten Subang memiliki target ambisius untuk menuntaskan kasus stunting yang masih menghantui sejumlah wilayahnya pada tahun 2025 ini. Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten 1 Subang, Yayat Sudrajat, mengungkapkan bahwa saat ini terdapat 30 desa yang tersebar di 13 kecamatan di Kabupaten Subang yang masih memiliki angka kasus stunting.

Dalam briefing staf yang berlangsung di Ruang Rapat Bupati pada Senin (14/4/2025), Yayat Sudrajat menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk menyelesaikan permasalahan kesehatan anak ini dalam waktu satu tahun. Strategi yang diterapkan melibatkan partisipasi aktif dari kelembagaan masyarakat di tingkat desa serta penguatan peran penting dari para kader Motekar. Kader Motekar, sebagai ujung tombak di lapangan, diharapkan dapat memberikan pendampingan dan edukasi yang efektif kepada keluarga berisiko stunting.

Yayat Sudrajat menekankan bahwa target bebas stunting di tahun 2025, sesuai dengan harapan Bupati Subang, memerlukan sinergi dan kolaborasi yang kuat antar berbagai sektor terkait. Upaya penanganan stunting tidak bisa dilakukan secara parsial, melainkan membutuhkan keterlibatan aktif dari dinas kesehatan, pemerintah desa, tokoh masyarakat, serta partisipasi aktif dari keluarga dan masyarakat secara keseluruhan.

Lebih lanjut, Yayat Sudrajat juga menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan pendataan terhadap 17 titik lokasi di Kabupaten Subang yang memiliki permasalahan sosial terkait dengan keluarga bermasalah. Permasalahan ini memerlukan intervensi yang berkelanjutan agar tidak berdampak pada potensi munculnya kasus stunting baru.

Dengan fokus utama pada 30 desa yang menjadi kantong stunting, DP2KBP3A Kabupaten Subang optimis target penuntasan dapat tercapai tahun ini. “Mudah-mudahan, dengan kerja keras dan sinergi yang baik, kasus stunting di 13 kecamatan dan 30 desa tersebut dapat kita tuntaskan sesuai dengan harapan Bapak Bupati,” tandas Yayat Sudrajat. Pemerintah Kabupaten Subang menunjukkan keseriusannya dalam mewujudkan generasi yang sehat dan bebas dari stunting di wilayahnya.

Follow WhatsApp Channel Desamerdeka.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow
Artikel ini telah dibaca 5 kali

badge-check

Jurnalis

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

Apotek Desa Untung, Rakyat Sehat: Ide Menkes Atasi Kurangnya Dokter

15 April 2025 - 04:16 WIB

Antraks Gunungkidul: 26 Ternak Mati, Dua Desa Zona Merah!

11 April 2025 - 21:26 WIB

Klaten Incar Universal Coverage Jamsostek Ekosistem Desa 2025

11 April 2025 - 19:14 WIB

LSM KANe Malut Nilai Pelayanan Buruk di Puskesmas Gandasuli: Prioritaskan Keluarga, Abaikan Pasien Lain

26 Maret 2025 - 13:55 WIB

Kapal Tacenting: Inovasi Desa Mangkayahu Cegah Stunting dengan Hidroponik

25 Maret 2025 - 13:55 WIB

Posyandu Nusa Indah Gelar Pelayanan Kesehatan Untuk Masyarakat Dusun Balangandang

19 Maret 2025 - 19:27 WIB

Trending di KESEHATAN