Menu

Mode Gelap
Dharmasraya Kembangkan 52 Produk Unggulan dengan Program Nagari Tematik 11 Desa di PALI Terendam Banjir, Polisi Siaga Evakuasi dan Koordinasi Bantuan Program Sejahtera dari Desa Lombok Barat: Bukan Bagi Uang, Tapi Pengembangan Potensi Desa Mobil Siaga Desa Bermasalah, Bupati Situbondo Tegas Lakukan Pembinaan Pemilihan PAW Kades Sekara Ricuh, Warga Tuding Ada Intervensi dan Nepotisme

PENDIDIKAN · 1 Agu 2024 13:28 WIB ·

Kasus Bullying di SMAN 1 Pebayuran Berlanjut, Orang Tua Korban Ancam Laporkan ke KPAI


					Kasus Bullying di SMAN 1 Pebayuran Berlanjut, Orang Tua Korban Ancam Laporkan ke KPAI Perbesar

Bekasi (DESA MERDEKA) – Kasus dugaan bullying yang dialami seorang siswi SMAN 1 Pebayuran oleh oknum guru pengajarnya terus bergulir. Orang tua korban, Dewi, mengancam akan membawa kasus ini ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) jika kondisi anaknya tidak membaik dalam waktu seminggu.

Seperti diketahui, siswi tersebut mengalami trauma mendalam setelah mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari gurunya. Akibatnya, kondisi mentalnya menurun drastis hingga membuatnya enggan bersekolah.

“Saya tidak terima anak saya diperlakukan seperti itu. Ini sudah melewati batas,” tegas Dewi saat ditemui di kediamannya, Kamis (1/8/24).

Dewi merasa kecewa dengan hasil mediasi yang dilakukan di sekolah. Menurutnya, pihak sekolah hanya meminta maaf tanpa memberikan sanksi tegas kepada oknum guru bersangkutan. “Seolah-olah ini masalah sepele. Padahal, ini sudah sangat mengganggu psikologis anak saya,” ujarnya dengan nada sedih.

Ancaman Dewi untuk melaporkan kasus ini ke KPAI mendapat dukungan dari berbagai pihak. Masyarakat luas mengecam tindakan oknum guru tersebut dan mendesak pihak sekolah untuk mengambil tindakan tegas.

Pihak Sekolah Bungkam

Ketika dikonfirmasi kembali, pihak SMAN 1 Pebayuran enggan memberikan komentar terkait kasus ini. Mereka seolah-olah berusaha menutup-nutupi masalah yang sedang terjadi. Sikap pihak sekolah ini semakin membuat orang tua korban kecewa dan khawatir.

Kasus bullying ini menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi anak-anak. Bullying tidak hanya berdampak pada fisik, tetapi juga dapat merusak mental dan emosional korban.

Korban bullying sering mengalami gejala seperti depresi, kecemasan, gangguan tidur, penurunan prestasi akademik, hingga keinginan untuk bunuh diri. Oleh karena itu, kasus bullying harus ditangani secara serius dan tuntas.

 

Follow WhatsApp Channel Desamerdeka.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow
Artikel ini telah dibaca 230 kali

badge-check

Jurnalis

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

Atasi Keterbatasan Sekolah, Disdik Tana Tidung Sediakan Bus untuk Siswa Desa Belaian Ari

15 Maret 2025 - 19:46 WIB

Satgas Pelajar Parungpanjang Gelar Pesantren Kilat, Bentuk Karakter Pemuda Berakhlak Mulia

15 Maret 2025 - 13:20 WIB

Ramadan Go Digital: Pemuda Desa Nanggung Kuasai Produksi Konten Kreatif

12 Maret 2025 - 07:58 WIB

Anak-Anak Desa Hutan di Lampung Jadi Duta Konservasi Burung

25 Februari 2025 - 14:03 WIB

Akademisi Tingkatkan Kapasitas Pengrajin Anyaman Lontar di Desa Popo, Takalar

25 Februari 2025 - 13:07 WIB

476 Santri Gontor Belajar Membatik di Sentra Batik Gemawang

24 Februari 2025 - 17:13 WIB

Trending di PENDIDIKAN