Beijing [DESA MERDEKA] – Belasan kepala desa Indonesia yang tengah mengikuti program benchmarking di China mendapatkan inspirasi baru dalam upaya pengentasan kemiskinan di desa. Dalam kunjungannya ke Pasar Induk Xinfadi, para kepala desa berkesempatan berdiskusi dengan Direktur Divisi Pengentasan Kemiskinan dan Layanan Kewirausahaan Kementerian Pertanian dan Pedesaan China, Hu Manhua.
Hu Manhua menekankan pentingnya peran ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) dalam upaya menghapuskan kemiskinan. Menurutnya, inovasi berbasis sains menjadi kunci keberhasilan China dalam mengubah desa-desa miskin menjadi kawasan produktif.
“Menghapus kemiskinan harus menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi. Inovasi sangat dibutuhkan untuk mencapai tujuan ini,” tegas Manhua.
Transformasi Desa dengan Teknologi Rumah Kaca
Salah satu contoh sukses yang dipaparkan oleh Manhua adalah Kabupaten Ansai. Daerah yang dulunya tandus kini berhasil bertransformasi menjadi kawasan pertanian yang produktif berkat penerapan teknologi rumah kaca.
“Tahun 1990, wilayah ini masih berupa gurun tandus, tetapi pada 2023, rumah kaca telah menggantikan gurun, membawa kemakmuran ekonomi,” ungkap Manhua.
Kepala Desa Indonesia Terinspirasi
Para kepala desa Indonesia yang mengikuti program ini menyambut antusias gagasan tersebut. Ari Setiawan, Kepala Desa Krasak, Magelang, Jawa Tengah, mengaku tertarik dengan teknologi rumah kaca.
“Saya akan mencoba menerapkannya di desa saya sendiri dan akan memulai dengan lahan pribadi. Jika berhasil, ini akan menjadi percontohan bagi masyarakat desa,” ujar Ari optimistis.
Fokus pada Pembangunan Pedesaan
Direktur Jenderal Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi (PPKTrans) Kemendes PDTT, Danton Ginting Munthe, menyatakan bahwa kunjungan ini bertujuan untuk mempelajari secara langsung praktik terbaik dalam pembangunan pedesaan di China.
“Program kali ini lebih terfokus karena kami hanya mengunjungi dua kota, sehingga lebih efektif,” kata Danton.
Kunjungan ke Berbagai Lokasi
Selama berada di China, para kepala desa tidak hanya mengunjungi Pasar Induk Xinfadi, tetapi juga berbagai lokasi penting lainnya seperti Pusat Pengembangan Teknologi Pedesaan, Tianfu Agricultural Expo Park, Universitas Pertanian Sichuan, dan pusat penangkaran panda di Chengdu.
Harapan untuk Indonesia
Diharapkan, ilmu dan pengalaman yang diperoleh para kepala desa selama mengikuti program benchmarking di China dapat diaplikasikan di Indonesia. Dengan demikian, upaya pengentasan kemiskinan di desa-desa Indonesia dapat berjalan lebih efektif dan berkelanjutan.
Redaksi Desa Merdeka
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.