Menu

Mode Gelap
Menkop Kagumi Kopdes NTT, Soroti Peran Perempuan Antraks Gunungkidul: 26 Ternak Mati, Dua Desa Zona Merah! Erosi Bengawan Madiun Ancam Desa Banjaransari, Bupati Ngawi Bertindak! Oknum Pemuda Terancam Pidana Akibat Pengrusakan Jembatan Perahu, Warga Dusun Kusuhijrah Desak Tindakan Tegas Polisi Gaji Kades se-Rohil Cair Minggu Ini, 2 Bulan Tunggakan Lunas!

RAGAM · 9 Apr 2025 21:03 WIB ·

Jatim Kawal Ketat 70 Ribu Koperasi Desa Tekan Kemiskinan


					<em>Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memberikan arahan dalam Rapat Koordinasi Penguatan Ekonomi Desa terkait program 70 ribu Koperasi Desa Merah Putih di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Minggu (9/3/2025). Pemprov Jatim akan fokus pada pengawasan implementasi program nasional ini.</em> Perbesar

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memberikan arahan dalam Rapat Koordinasi Penguatan Ekonomi Desa terkait program 70 ribu Koperasi Desa Merah Putih di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Minggu (9/3/2025). Pemprov Jatim akan fokus pada pengawasan implementasi program nasional ini.

Surabaya [DESA MERDEKA] – Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) menunjukkan komitmen kuat dalam mengawal implementasi program nasional 70 ribu Koperasi Desa Merah Putih (Kopdes MP). Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, secara tegas menyatakan optimisme sekaligus fokus pada pengawasan ketat program ini untuk memastikan tercapainya tujuan utama, yaitu mendorong pertumbuhan ekonomi desa dan menurunkan angka kemiskinan secara signifikan di Jawa Timur.

Penegasan ini disampaikan Gubernur Khofifah saat Rapat Koordinasi Penguatan Ekonomi Desa bersama seluruh Bupati/Walikota se-Jawa Timur, dengan materi khusus dari Sekretaris Kementerian Koperasi RI Ahmad Zabadi. Acara yang berlangsung di Gedung Negara Grahadi Surabaya pada Minggu (9/3/2025) ini juga dihadiri oleh Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak, Sekretaris Daerah Provinsi Jatim Adhy Karyono, serta jajaran Kepala Perangkat Daerah terkait di lingkungan Pemprov Jatim.

Gubernur Khofifah menjelaskan bahwa rapat koordinasi ini merupakan langkah proaktif Pemprov Jatim dalam menindaklanjuti arahan Presiden terkait pembentukan 70 ribu Kopdes MP yang akan diluncurkan secara nasional pada Peringatan Hari Koperasi Nasional, 12 Juli mendatang. Ia menekankan pentingnya pemahaman detail program Kopdes MP bagi pemerintah daerah, terutama bagi desa yang telah memiliki Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan koperasi eksisting.

“Kita perlu mencari format yang tepat agar kehadiran Kopdes ini benar-benar produktif dan bersinergi dengan potensi ekonomi desa yang sudah ada. Pengawasan implementasi di tingkat desa akan menjadi fokus utama kita,” tegas Gubernur Khofifah.

Lebih lanjut, Gubernur Khofifah menggarisbawahi bahwa program 70 ribu Kopdes MP ini sejalan dengan Asta Cita Presiden, khususnya dalam upaya meningkatkan perekonomian masyarakat desa dan memberdayakan desa sebagai motor utama pembangunan. Ia optimis peluncuran Kopdes MP dapat menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi dan instrumen efektif dalam menekan angka kemiskinan di Jawa Timur.

Terkait model pengembangan Kopdes MP, Gubernur Khofifah memaparkan tiga skema yang akan diterapkan di Jawa Timur: pembentukan koperasi baru, pengembangan koperasi eksisting melalui rebranding, serta membangun jaringan koperasi yang terintegrasi dengan BUMDes atau lembaga ekonomi desa lainnya. “Sebagai bagian dari program nasional, Pemprov Jatim akan memberikan dukungan penuh, namun dengan pengawasan yang ketat untuk memastikan akuntabilitas dan efektivitas,” ujarnya.

Senada dengan Gubernur Khofifah, Sekretaris Kementerian Koperasi RI Ahmad Zabadi menjelaskan bahwa inisiasi Kopdes MP merupakan arahan langsung Presiden untuk memberdayakan masyarakat desa yang masih memiliki keterbatasan ekonomi. Program ini diharapkan mampu mengatasi masalah rantai distribusi pangan yang panjang, keterbatasan modal usaha, serta dominasi perantara yang merugikan petani dan konsumen.

Ahmad Zabadi menambahkan bahwa Kopdes MP berpotensi menjadi pusat produksi dan distribusi yang multifungsi, memangkas rantai pasok, menstabilkan harga di tingkat konsumen dan petani, serta menciptakan lapangan kerja baru di desa. Ia juga menekankan arahan Presiden dan Menteri Koperasi bahwa program ini harus berhasil dan memerlukan dukungan sinergis dari seluruh pihak, terutama pemerintah daerah.

“Untuk itu, koordinasi masif antar Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah menjadi kunci dalam pelaksanaan program, termasuk penyelarasan, percepatan strategi, serta monitoring dan evaluasi yang berkelanjutan,” jelas Ahmad Zabadi.

Ahmad Zabadi juga memaparkan strategi pembentukan Kopdes MP di Jawa Timur akan diprioritaskan melalui pemetaan kondisi koperasi eksisting: 4.088 koperasi unit desa (KUD) aktif, 4.615 KUD non-aktif yang akan direvitalisasi, transformasi 64.766 Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) menjadi koperasi, serta pembentukan koperasi baru di desa yang belum memiliki KUD. Fokus pengawasan akan ditekankan pada proses revitalisasi dan transformasi ini untuk memastikan keberlanjutan dan dampak positif program.

Follow WhatsApp Channel Desamerdeka.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow
Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Jurnalis

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

Oops! Saluran Air Dibangun Salah Lokasi, Kok Bisa?

21 April 2025 - 09:02 WIB

Paskah Penuh Makna Bagi Anak-Anak Batas Dengan Kehadiran TNI

20 April 2025 - 16:28 WIB

Vasko Ruseimy Pimpin IPSI Sumbar 2025-2029, Aklamasi!

20 April 2025 - 10:58 WIB

Viral Video Proyek Sekolah Bekasi Hoaks, Pengawasan Disalahartikan?

19 April 2025 - 21:15 WIB

GRANAT Pringsewu Sosialisasi P4GN Lewat Silaturahmi Idulfitri

19 April 2025 - 18:52 WIB

Sinergi Parung Panjang: Ormas, Media Bersihkan Makam Pahlawan

19 April 2025 - 15:08 WIB

Trending di RAGAM