Gorontalo [DESA MERDEKA] – Gorontalo kembali menunjukkan komitmennya dalam mempercepat pembangunan desa melalui persiapan matang Festival Bangun Desa Bangun Indonesia. Inisiatif strategis ini merupakan tindak lanjut dari surat resmi Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) dan didukung penuh oleh alokasi anggaran Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) serta Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Provinsi Gorontalo tahun 2025. Festival ini dirancang sebagai wadah konkret untuk mengapresiasi dan memacu inovasi desa di berbagai sektor, sejalan dengan Astacita keenam Presiden Prabowo Subianto yang berfokus pada pembangunan Indonesia dari daerah pinggiran.
Rapat persiapan yang berlangsung di Kota Gorontalo pada Jumat, 30 Mei 2025, dihadiri oleh perwakilan Dinas Dukcapil & PMD Provinsi, Dinas PMD kabupaten, serta koordinator dan Tenaga Ahli Madya Provinsi Gorontalo. Sebanyak 25 peserta aktif berdiskusi mengenai berbagai aspek teknis dan substansi festival, menunjukkan keseriusan Gorontalo dalam menyukseskan acara berskala nasional ini. Irfan Gani, Kepala Bidang Pembangunan, Pemberdayaan Masyarakat Desa, dan Perdesaan Dinas PPMD-PMD Provinsi Gorontalo, menegaskan bahwa festival ini bukan sekadar ajang seremonial, melainkan kompetisi serius yang diharapkan mampu melahirkan desa-desa unggulan dengan berbagai pencapaian gemilang.
Sembilan Kategori Lomba, Pacu Daya Saing Desa
Festival Bangun Desa Bangun Indonesia di Gorontalo akan menampilkan sembilan kategori lomba yang mencakup beragam aspek pembangunan desa esensial. Kategori-kategori ini dirancang untuk mendorong desa-desa agar berinovasi dan berprestasi di bidangnya masing-masing, antara lain:
- Lomba Inovasi Ketahanan Pangan: Mendorong desa untuk menciptakan solusi kreatif dalam menjamin ketersediaan dan akses pangan.
- Lomba Inovasi Pengelolaan Sampah: Mengapresiasi desa-desa yang berhasil mengelola sampah secara efektif dan berkelanjutan.
- Lomba Wisata Nusantara: Mengembangkan potensi desa wisata yang unik dan menarik, mendorong ekonomi desa melalui sektor pariwisata.
- Lomba Ramah Perempuan, Peduli Anak, dan Pendidikan: Menciptakan lingkungan desa yang aman dan mendukung hak-hak perempuan serta anak, termasuk peningkatan akses pendidikan.
- Lomba BUMDes dan BUMDesma Terbaik: Mendorong pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan BUMDes Bersama (BUMDesma) yang profesional dan berorientasi profit serta memberi manfaat bagi masyarakat.
- Lomba Desa Ekspor: Mengidentifikasi dan membina desa-desa yang memiliki potensi produk ekspor, membuka peluang pasar global bagi produk lokal.
- Lomba Desa Terbaik dalam Perlindungan Pekerja Migran: Mengapresiasi desa yang proaktif dalam melindungi warganya yang menjadi pekerja migran.
- Lomba Pemuda Pelopor Desa: Memberi ruang bagi kreativitas dan kepeloporan pemuda dalam memajukan desa.
- Lomba Desa Digital: Mendorong transformasi digital di desa melalui pemanfaatan teknologi untuk layanan publik dan pembangunan desa yang lebih efektif.
Tahapan seleksi untuk kesembilan kategori ini telah dimulai sejak Mei 2025 dan akan berlangsung hingga Juli 2025. Desa-desa yang berhasil keluar sebagai pemenang tidak hanya akan menerima penghargaan, tetapi juga berkesempatan diundang ke Jakarta bersama kepala daerah masing-masing. Ini menjadi motivasi tambahan bagi pemerintah daerah untuk mempersiapkan desa-desa unggulan agar dapat bersaing secara optimal.
Gorontalo memiliki rekam jejak yang patut diperhitungkan dalam pembangunan desa. Pada tahun 2024, provinsi ini berhasil menorehkan prestasi membanggakan dengan masuk lima besar nasional dalam penilaian desa berkinerja baik, khususnya dalam program percepatan pencegahan stunting. Dengan persiapan yang matang dan semangat kolaborasi yang kuat, Gorontalo berharap dapat kembali menorehkan prestasi gemilang dalam Festival Bangun Desa Bangun Indonesia tahun ini, sekaligus memperkuat komitmen terhadap pemerataan pembangunan dari desa.
Redaksi Desa Merdeka


















Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.