Kefamenanu, Timor Tengah Utara [DESA MERDEKA] – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Timor Tengah Utara (TTU) mengambil langkah progresif dalam upaya menggerakkan roda perekonomian desa. Melalui program nasional Koperasi Desa Merah Putih (KDMP), Pemkab TTU berambisi memberdayakan masyarakat dan mengoptimalkan potensi lokal yang ada di setiap penjuru wilayahnya.
Langkah strategis ini diungkapkan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) TTU, Fransiskus Bait Fay, S.Pt., M.Si., usai peluncuran Call Center TTU Siaga di kantor Bupati pada Kamis (22/5/2025). Menurutnya, pembentukan KDMP bukan sekadar program seremonial, melainkan sebuah fondasi kuat untuk kemandirian ekonomi masyarakat desa.
“Target kami sangat jelas, yaitu membentuk 100 unit Koperasi Desa Merah Putih dari total 193 desa dan kelurahan yang ada di TTU,” ujar Fransiskus dengan optimis. Pria yang akrab disapa Frans ini menambahkan bahwa dirinya telah mengatur jadwal ketat bersama Kepala Dinas Koperasi TTU. “Terhitung sejak Rabu lalu, kami menargetkan pendirian 23 unit KDMP setiap harinya. Dengan skema ini, dalam tempo empat hari, 100 unit KDMP harus sudah terbentuk,” tegasnya.

Kecepatan ini, lanjut Frans, sejalan dengan arahan Menteri Koperasi yang menginginkan agar seluruh proses administrasi di tingkat desa rampung paling lambat tanggal 30 Mei 2025. “Sehingga, pada tanggal 3 Juni nanti, Pemda dan Dinas Koperasi sudah bisa memproses penerbitan akta pendirian koperasi ke notaris,” jelasnya.
Mantan Kepala Dinas Peternakan ini juga membeberkan bahwa koordinasi dengan pihak notaris telah dilakukan. Biaya pembuatan setiap akta koperasi diperkirakan mencapai Rp2.500.000, sehingga total anggaran yang dibutuhkan untuk 100 unit KDMP adalah sekitar Rp250.000.000. “Saat ini, kami hanya menunggu surat instruksi resmi dari Menteri Dalam Negeri terkait penggunaan pos anggaran yang sesuai regulasi,” imbuh Frans.
Pemerintah daerah menargetkan seluruh KDMP ini sudah dapat diluncurkan secara resmi pada 10 Juli 2025. Lebih lanjut, Frans mengungkapkan bahwa program KDMP ini akan mendapatkan dukungan pendanaan berkelanjutan. “Total dana yang dialokasikan untuk KDMP selama enam tahun mencapai Rp3 miliar. Setiap tahunnya, modal koperasi tersebut akan mendapatkan suntikan sebesar Rp500 juta,” paparnya.
Puncak dari program ini dijadwalkan pada 20 Oktober 2025, di mana Presiden Prabowo Subianto direncanakan akan meresmikan seluruh KDMP secara serentak di seluruh Indonesia. “Pada saat peresmian nanti, kami pastikan gedung KDMP sudah berdiri kokoh dan terisi penuh dengan berbagai kebutuhan pokok masyarakat, seperti sembako dan barang lainnya. Pemerintah pusat juga akan mendukung dengan menyiapkan dua orang pendamping desa untuk setiap KDMP, dengan biaya yang bersumber dari APBN,” pungkas Fransiskus. Kehadiran KDMP diharapkan menjadi motor penggerak baru bagi kemajuan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di Timor Tengah Utara.

Redaksi Desa Merdeka
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.