Jakarta ( DESA MERDEKA ) – Peluang Mahfud menjadi Cawapres Prabowo cukup menjanjikan. Menurut Direktur Eksekutif Parameter Politik Adi Prayitno, duet Prabowo-Mahfud cukup menjanjikan. Apalagi dengan adanya dukungan dari publik. “Tidak ada yang meragukan kapasitas, kompetensi, dan integritas Pak Mahfud MD untuk mendampingi Pak Prabowo,” jelas Adi pada Minggu (2/4/2023)
Ia bahkan menggambarkan bahwa duet keduanya adalah sesuatu yang ‘indah’.
Namun menurut Dosen Ilmu Politik FISIP UIN Jakarta ini, tantangan selanjutnya adalah mewujudkan sesuatu yang ‘indah’ tersebut ke dalam tataran praktik. “Tinggal bagaimana diwujudkan dengan dukungan parpol menggenapi PT (presidential thresold,Red) yang 20 persen. Karena seringkali sesuatu yang indah itu tak bisa terwujud tanpa dukungan parpol,” Jelas Adi.
Jika melihat peta koalisi saat ini, Gerindra diketahui menjalin komunikasi erat dengan PKB yang mengusung Muhaimin Iskandar sebagai kandidat 2024.
”Lalu pertanyaannya, dengan siapa gerindra akan berkoalisi? Karena bisa dipastikan PKB akan menarik dukungan terhadap Prabowo dan Gerindra. PKB akan mencari partai lain untuk memastikan Cak Imin bisa maju di 2024,” jelas Adi.
Senada, Pengamat Politik Ujang Komaruddin mengungkapkan memang PKB sulit sekali menerima Mahfud MD. Karena bagi PKB, cak Imin adalah harga mati. “Jadi kalau digoyang-goyang, Pak Mahfud masuk, PKB tidak akan mau,” katanya.
Namun, menurut Direktur Ekskutif Indonesia Political Review (IPR) ini, Mahfud MD masih tetap memiliki kans untuk menjadi Capres maupun Cawapres 2024. Tinggal bagaimana menaikkan elektabilitas. Apalagi, Mahfud memiliki ‘corak’ Nahdlatul Ulama (NU) yang notabene menjadi faktor incaran kandidat capres.
“Mahfud bisa menjadi cawapres Prabowo, atau Puan jika jadi (mencalonkan,Red). Kalau Anies mungkin tidak karena beliau condong ke Khofifah. Intinya para capres tetap mencari sosok cawapres dengan elektabilitas tinggi,” pungkasnya.
Redaksi Desa Merdeka
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.