Desa Merdeka – Flores Timur – Kabupaten Flores Timur, Propinsi Nusa Tenggara Timur memiliki beragam tradisi budaya daerah yang merupakan bagian dari identitas yang melekat secara turun temurun.
Sebut saja, tradisi Wu’u Nuran, salah satu tradisi yang diselenggarakan lima tahun sekali di desa Balawelin Kecamatan Solor Barat.
Pada tahun 2023 ini, kembali digelar ritual adat Wu’uun Nuran oleh masyarakat desa Balawelin, Kecamatan Solor Barat yang dimulai pada 4-7 Juli 2023.
Perayaan tradisi ini merupakan perayaan syukur atas hasil panen yang dilakukan masyarakat Balawelin dalam kurun waktu lima tahunan, yang didahului dengan ritual Proik Kerya beberapa waktu sebelumnya.
Warisan kebanggaan masyarakat di Pulau Solor ini, tetap terjaga dan bertahan hingga kini dan telah menjadi sebuah wahana pembuktian eksistensi diri.
Sebagai sebuah warisan yang selalu dijunjung tinggi dan sebagai karya intelektual dan batiniah, tradisi Wu’u Nuran digelar untuk menghormati kekuatan leluhur (Bapa Kelake Lera Wulan dan Ema Kewae Tana Ekan ) yang menjadi representasi Tuhan Yang Maha Esa. Wujud syukur masyarakat desa Balawelin ini dilakukan tepat pasca panen hasil kebun musim 2023.
Penjabat Bupati Flores Timur, Drs. Doris Alexander Rihi,M.Si, yang turut menghadiri acara akbar yang bernilai keadatan tersebut, mengungkapkan rasa bahagia karena adanya kebersamaan dalam suku Balawelin melalui ritual adat Wu’u Nuran dan menjadi salah satu kekuatan membangun Flores Timur.
Penjabat Bupati Flores Timur, bahkan menilai pertemuan dalam kebersamaan dalam ritual adat Wu’uun Nuran menjadi hal yang dibutuhkan dalam membangun Flores Timur, khususnya di Pulau Solor.
Doris Rihi pada kesempatan itu mengajak masyarakat desa Balawelin dengan sentakan yel-yel “Balawelin Subur, Balawelin Maju, Balawelin Jaya”.
Tradisi Wu’u Nuran ini, didahului dengan menghantarkan sejumlah hewan kurban dan hasil panen yang disebut Uma Gere pada 4 Juli 2023.
Sebagai puncak ritual, dilaksanakan perayaan ekaristi inkulturatif di Kapela Maria Reinha Balawelin, dilajutkan dengan pemotongan hewan kurban dan adat, perarakan nasi tumpeng dalam pawai adat oleh tiap komunitas adat balawelin ke rumah adat yang terjadi pada 6 Juli 2023, dan acara ditutup dengan tradisi menurunkan bendera atau Lepe Lian-Lulun Nama dan Lok Bendera.
Yang menarik dari perayaan syukur ini, hadir pula Tokoh Kerajaan Larantuka, Don Tinus DVG yang bersama masyarakat desa Balawelin mendaraskan syukur dalam tradisi Wu’u Nuran .
Raja Larantuka pada kesempatan tersebut, mengungkapkan bahwa perayaan syukur ini, bertepatan dengan 64 tahun sejak diserahkannnya patung Reinha dari Kerajaan Larantuka kepada masyarakat Balawelin khsusnya di Pulau Solor secara umum. Eksistensi spiritualitas ini kemudian berkembang menjadi sesuatu yang luar biasa bagi masyarakat Balawelin.
Raja Don Tinus DVG turut mengajak masyarakat Balawelin untuk sama-sama menjaga tradisi dan mewariskan adat budaya sehingga generasi berikutnya ikut melestarikan adat dan budaya, serta mempererat hubungan dan mempersatukan kita semua. Raja Don Tinus DVG mengapresiasi atas penghargaan dan upaya pelestarian warisan budaya Wu’u Nuran ini.
Jl. Trans Watodei-Witihama, Adobala, Kelubagolit, Flores Timur,NTT
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.