Menu

Mode Gelap
Gus Halim Didapuk Sebagai Bapak Bumdesa Bersama Lkd BUMDES Diajak Aktif dalam Program Makan Siang Gratis Sumbar Bidik Predikat A dalam Penilaian SAKIP 2024 Sumbar Pacu Ekspor Komoditas Unggulan, Kulit Manis dan Gambir Mendunia Purbalingga Alokasikan Rp43,39 Miliar untuk Percepat Pembangunan Desa

SOSBUD · 15 Okt 2021 16:33 WIB ·

Warga Lansia Ditinggal Suami, Hidup Sebatang Kara, Akhirnya Dipindahkan ke Panti Jompo


 Kondisi Mbah Ngasni, lansia sebatang kara asal Kabupaten Pati, di Rumah Pelayanan Sosial Lanjut Usia (RPSLU) Margo Mukti Rembang, Jumat (15/10/2021). Perbesar

Kondisi Mbah Ngasni, lansia sebatang kara asal Kabupaten Pati, di Rumah Pelayanan Sosial Lanjut Usia (RPSLU) Margo Mukti Rembang, Jumat (15/10/2021).

Batang [DESA MERDEKA] – Nasib seorang warga lanjut usia (lansia) di Desa Kedalon, Kecamatan Batangan, Kabupaten Batang, akhirnya menemukan titik terang. Mbah Ngasni (80), yang selama ini hidup sebatang kara dan mengidap stroke, kini telah dipindahkan ke Rumah Pelayanan Sosial Lanjut Usia (RPSLU) Margo Mukti di Rembang.

Keputusan untuk memindahkan Mbah Ngasni ke panti jompo ini diambil setelah adanya musyawarah antara Pemerintah Desa Kedalon, perangkat desa, dan masyarakat setempat. Mereka sepakat bahwa langkah ini adalah solusi terbaik untuk memberikan kehidupan yang lebih layak dan terawat bagi Mbah Ngasni.

“Alhamdulillah, setelah melalui berbagai pertimbangan, kami akhirnya memutuskan untuk memindahkan Mbah Ngasni ke panti jompo. Di sana, beliau akan mendapatkan perawatan yang lebih baik dan layak,” ujar Kepala Desa Kedalon, Hartatik, pada Jumat (15/10/2021).

Hidup Susah, Harta Habis Terjual

Sebelum dipindahkan, Mbah Ngasni hidup dalam kondisi yang memprihatinkan. Setelah ditinggal suaminya, ia harus berjuang hidup seorang diri. Kondisi kesehatannya yang menurun akibat stroke semakin menyulitkan kehidupannya. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Mbah Ngasni terpaksa menjual harta bendanya satu per satu.

“Rumah dan tanah yang ditinggali Mbah Ngasni sebenarnya sudah dijual. Namun, pembeli berbaik hati mengizinkan beliau tinggal di sana sampai akhir hayat,” tambah Hartatik.

Anggota DPR RI asal Desa Kedalon, Firman Soebagyo, yang turut prihatin dengan kondisi Mbah Ngasni, berharap agar warga dan Pemerintah Desa Kedalon tetap memperhatikan kesejahteraan Mbah Ngasni selama berada di panti jompo.

“Saya berharap Mbah Ngasni bisa hidup nyaman dan tenang di panti jompo. Jika suatu saat nanti beliau wafat, saya mohon agar jenazah beliau bisa dipulangkan ke desa asal untuk dimakamkan di tanah leluhurnya,” ungkap Firman.

Pelajaran Berharga

Kasus Mbah Ngasni menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya perhatian terhadap lansia, terutama mereka yang hidup sebatang kara. Kasus serupa mungkin terjadi di desa atau daerah lain, sehingga perlu adanya upaya bersama untuk mencegah dan mengatasi masalah serupa di masa mendatang.

Follow WhatsApp Channel Desamerdeka.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow
Artikel ini telah dibaca 2 kali

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

Desa Kayuapak Menuju Desa Inklusif: Kolaborasi Pemerintah dan Masyarakat Gali Gagasan Inklusivitas

14 September 2024 - 13:58 WIB

FPK Jawa Timur Kembangkan Jaringan, Gresik dan Madura Raya Bergabung

8 September 2024 - 21:55 WIB

Rombongan Raja Simalungun dan Sanggar Sihoda Siap Meriahkan Festival Nusantara!

4 September 2024 - 20:54 WIB

Boen Hian Tong Semarang Gelar Sembahyang King Hoo Ping Lintas Agama, Jalin Toleransi dan Hormati Leluhur

3 September 2024 - 05:46 WIB

Wagub Sumbar Ajak Masyarakat Meriahkan FABN 3 di Padang

28 Agustus 2024 - 12:50 WIB

Ritual Sakral Pemotongan Rambut Gimbal Pada Dieng Culture Festival

24 Agustus 2024 - 13:51 WIB

Trending di SOSBUD