Menu

Mode Gelap
Menkop Kagumi Kopdes NTT, Soroti Peran Perempuan Antraks Gunungkidul: 26 Ternak Mati, Dua Desa Zona Merah! Erosi Bengawan Madiun Ancam Desa Banjaransari, Bupati Ngawi Bertindak! Oknum Pemuda Terancam Pidana Akibat Pengrusakan Jembatan Perahu, Warga Dusun Kusuhijrah Desak Tindakan Tegas Polisi Gaji Kades se-Rohil Cair Minggu Ini, 2 Bulan Tunggakan Lunas!

KORUPSI · 12 Apr 2025 08:33 WIB ·

Warga Kertasari Geram: Lurah Diduga Tarik ‘Swadaya’ Tak Jelas!


					Warga Kertasari Geram: Lurah Diduga Tarik ‘Swadaya’ Tak Jelas! Perbesar

Kertasari, Bekasi [DESA MERDEKA] – Puluhan warga Kelurahan Kertasari, Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, kini mengungkapkan kekecewaan mendalam terhadap kepemimpinan Lurah Putre Adi Wibowo, S.STP. Gelombang keresahan ini dipicu oleh dugaan kuat bahwa lurah telah menginstruksikan para Ketua Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW) di Dusun 2 untuk mengumpulkan sejumlah uang dari warga dengan dalih ‘swadaya masyarakat’.

Seorang warga yang memilih untuk tidak disebutkan identitasnya, dengan inisial N, mengungkapkan bahwa permintaan dana tersebut terasa sangat membebani kondisi ekonomi warga dan tidak disertai dengan transparansi yang memadai. “Kami diminta memberikan sejumlah uang tanpa adanya penjelasan yang jelas mengenai penggunaannya. Ini bukan lagi swadaya, melainkan sebuah pemaksaan yang terselubung,” ujar N dengan nada penuh kekecewaan.

Informasi yang beredar di kalangan masyarakat menyebutkan bahwa beberapa warga merasa khawatir untuk menolak permintaan setoran dana tersebut. Kekhawatiran ini muncul akibat adanya indikasi tekanan halus yang diduga dilakukan oleh perangkat kelurahan. “Kami merasa cemas jika tidak turut menyetor uang, nama kami akan dimasukkan dalam daftar hitam sehingga sulit mendapatkan bantuan atau mengakses pelayanan publik lainnya,” ungkap seorang warga lainnya yang juga enggan disebutkan namanya.

Menanggapi keluhan yang semakin meluas ini, Ketua Apresi Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Kecamatan Pebayuran Kabupaten Bekasi, Ahmad Syaripudin, turut menyampaikan keprihatinannya. Ia mengecam keras dugaan praktik pungutan liar yang dikemas dengan istilah swadaya tersebut dan mendesak agar tindakan serupa segera dihentikan. “Kami sangat menyesalkan adanya dugaan pungutan yang berkedok swadaya ini. Pemerintah di tingkat lokal seharusnya hadir untuk melayani dan melindungi masyarakat, bukan justru menjadi beban bagi mereka,” tegas Ahmad.

Isu ini telah menciptakan ketegangan dan keresahan yang signifikan di tengah-tengah masyarakat Kelurahan Kertasari. Warga kini secara terbuka menuntut klarifikasi yang jujur dan transparan dari pihak kelurahan terkait dengan dugaan pungutan liar tersebut. Mereka juga berharap agar pemerintah kecamatan segera bertindak dan melakukan investigasi menyeluruh untuk mengungkap kebenaran di balik permasalahan ini.

Hingga berita ini ditayangkan, pihak Kelurahan Kertasari belum memberikan pernyataan resmi untuk menanggapi berbagai tuduhan yang dilayangkan oleh warganya. Ketidakjelasan ini semakin memperburuk suasana dan meningkatkan ketidakpercayaan masyarakat terhadap pemerintah kelurahan. Warga berharap agar suara mereka segera didengar dan tindakan nyata segera diambil untuk menyelesaikan permasalahan ini secara adil dan transparan.

Follow WhatsApp Channel Desamerdeka.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow
Artikel ini telah dibaca 50 kali

badge-check

Jurnalis

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

Diduga Selewengkan Ratusan Juta Dana Desa, LSM KANe Malut Desak Inspektorat Halsel Audit Kades Gaimu

19 April 2025 - 21:37 WIB

Dana Desa Gaimu Diduga Jadi Bancakan Kades, LSM KANe Malut Meminta Kejaksaan Negeri Labuha Bertindak Tegas

19 April 2025 - 01:49 WIB

Korupsi Dana Desa Supiori, Kerugian Negara Baru Kembali 9 Persen!

15 April 2025 - 11:28 WIB

Drainase Bantarjaya Rp616 Juta Diduga Asal Jadi

15 April 2025 - 10:45 WIB

Proyek TPS 3R Desa Pusakamulya Senilai Rp 600 Juta Mangkrak, Warga Kecewa!

12 April 2025 - 21:20 WIB

Korupsi Dana Desa, Eks Kades Sukabumi Dipenjara

12 April 2025 - 16:05 WIB

Trending di KORUPSI