Menu

Mode Gelap
Gus Halim Didapuk Sebagai Bapak Bumdesa Bersama Lkd BUMDES Diajak Aktif dalam Program Makan Siang Gratis Sumbar Bidik Predikat A dalam Penilaian SAKIP 2024 Sumbar Pacu Ekspor Komoditas Unggulan, Kulit Manis dan Gambir Mendunia Purbalingga Alokasikan Rp43,39 Miliar untuk Percepat Pembangunan Desa

SDGs DESA · 16 Agu 2024 07:34 WIB ·

Upaya Pemberantasan Stunting Diperkuat di Desa-Desa Indonesia


 Upaya Pemberantasan Stunting Diperkuat di Desa-Desa Indonesia Perbesar

Jakarta [DESA MERDEKA] – Fasilitator desa di seluruh Indonesia meningkatkan upaya untuk mengatasi masalah stunting, kondisi kronis yang disebabkan oleh kekurangan gizi pada masa kanak-kanak awal. Hal ini terjadi seiring dengan intensifikasi pemerintah dalam meningkatkan kesehatan dan perkembangan anak.

Dalam pertemuan virtual cakap SDGs Desa episode 355 baru-baru ini, para peserta membahas pentingnya melibatkan informasi yang dimiliki oleh tenaga kesehatan di desa setempat, dimana keberadaan mereka dapat memberikan wawasan berharga tentang prevalensi stunting dan indikator kesehatan lainnya di tingkat desa.

“Sehingga dari Bidan, dari KPM, dari TPK, itu kita sinergiskan datanya, setelah itu kita sepakati,” kata Panudi, seorang fasilitator desa. “Dengan memahami penyebab utama stunting, kita dapat mengembangkan intervensi yang tertarget.”

Para peserta juga berbagi strategi untuk melibatkan anggota masyarakat dalam upaya pencegahan stunting. Ini termasuk:

  • Diskusi berbasis komunitas: Memfasilitasi dialog terbuka antara para pemimpin desa, petugas kesehatan, dan anggota masyarakat untuk mengidentifikasi tantangan dan solusi lokal.
  • Pengambilan keputusan berbasis data: Menggunakan data untuk menginformasikan pengembangan rencana pembangunan desa dan mengalokasikan sumber daya secara efektif.
  • Kolaborasi multisektor: Membina kemitraan antara sektor kesehatan, pendidikan, dan pertanian untuk mengatasi penyebab utama stunting.

Panudi seorang fasilitator desa dari Sukoharjo, menyoroti pentingnya melibatkan para pemimpin desa dalam proses tersebut. “Dengan memberdayakan para pemimpin desa, kita dapat memastikan bahwa upaya pencegahan stunting berkelanjutan dan dimiliki oleh masyarakat.”

Meskipun telah terjadi kemajuan, para peserta mengakui bahwa masih ada tantangan, seperti keterbatasan sumber daya dan kapasitas. Namun, mereka menyatakan optimisme bahwa dengan bekerja sama, mereka dapat membuat perbedaan yang signifikan dalam kehidupan anak-anak dan keluarga mereka.

Follow WhatsApp Channel Desamerdeka.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow
Artikel ini telah dibaca 7 kali

badge-check

Jurnalis

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

BUMDes sebagai Katalisator Pembangunan Desa: Tantangan dan Peluang

13 September 2024 - 07:28 WIB

BUMDes di Ambang Peluang: Siap Jadi Penyedia Makan Siang Gratis?

12 September 2024 - 09:59 WIB

Bersiap Jadi Garda Depan Program Makan Siang Gratis, Belajar dari Pengalaman BUMDES Cinggawang

12 September 2024 - 08:37 WIB

Cetak Laba dari Program Makanan Bergizi, BUMDes Perlukan Perencanaan Matang

12 September 2024 - 08:13 WIB

BUMDes Harus Siap Jadi Pemain Utama Program Makan Siang Gratis

12 September 2024 - 07:35 WIB

Posyandu: Dari Pos Kesehatan Menjadi Pusat Komunitas

10 September 2024 - 07:13 WIB

Trending di SDGs DESA