Lombok Timur [DESA MERDEKA] – Warga Desa Gelanggang, Kecamatan Sakra Timur, Lombok Timur, menggelar tradisi roah 1001 Tebolak Beak untuk menyambut bulan suci Ramadan. Tradisi unik ini melibatkan ratusan warga yang membawa makanan menggunakan tudung saji berwarna merah, yang dalam bahasa Sasak disebut tebolaq beak.
Ketua Panitia Roah 1001 Tebolak Beak, Muhammad Amin, menjelaskan bahwa tradisi ini telah diwariskan secara turun-temurun. “Tradisi ini sudah dilakukan selama bertahun-tahun,” kata Amin, Senin (24/2/2025).
Makanan yang dibawa menggunakan tebolaq beak tersebut kemudian dikumpulkan di pekuburan umum Batu Ngereng Gelanggang Buwuh. Setelah itu, masyarakat, tokoh agama, dan tokoh masyarakat setempat berkumpul untuk menggelar doa dan zikir bersama bagi para leluhur.
Usai berziarah dan membersihkan makam keluarga, masyarakat kemudian menyantap makanan bersama yang telah dibawa. Tradisi makan bersama ini disebut begibung.
Amin menjelaskan bahwa begibung memiliki filosofi mendalam, yaitu sebagai sarana silaturahmi antar masyarakat tanpa memandang status, pangkat, maupun jabatan. “Ini adalah momen untuk mempererat tali persaudaraan dan kebersamaan,” ujarnya.
Tradisi 1001 Tebolak Beak bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga mengandung nilai-nilai luhur seperti penghormatan kepada leluhur, kebersamaan, dan gotong royong. Tradisi ini menjadi bagian penting dari identitas masyarakat Desa Gelanggang dan terus dilestarikan dari generasi ke generasi.
Selain itu, tradisi ini juga menjadi daya tarik wisata yang unik dan menarik bagi wisatawan yang ingin mengenal lebih dalam tentang budaya Sasak. Dengan melestarikan tradisi ini, masyarakat Desa Gelanggang turut berkontribusi dalam menjaga kekayaan budaya Indonesia.
Redaksi Desa Merdeka
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.