Menu

Mode Gelap
Dedikasi Pendamping Desa di Kampar Berakhir Tragis Pringsewu Pecah Jadi 128, Dua Pekon Baru Siap Maju! Jeritan Warga Bireuen: Hutan Adat Dijual Mafia Tanah? Awas Hoax! Rekrutmen Kopdes Merah Putih Belum Dibuka Menkop Kagumi Kopdes NTT, Soroti Peran Perempuan

IPTEK · 21 Mei 2023 17:46 WIB ·

Teknologi Masuk Desa, Warga Desa Harus Diuntungkan


					Tri Mumpuni, Direktur IBEKA (Image Courtesy: DW Indonesia) Perbesar

Tri Mumpuni, Direktur IBEKA (Image Courtesy: DW Indonesia)

Jakarta (DESA MERDEKA) – Warga desa perlu dilibatkan dan harus memetik untung dari setiap kehadiran teknologi ke wilayah desa.

“Bagaimana membawa energi bersih ke desa, dan desa itu bisa menghasilkan uang dari memanfaatkan sumber daya lokal yang kita bangun. Kita datangkan teknologi dan finansial tetapi ini tetap dimiliki rakyat,” tutur Tri Mumpuni, Direktur Eksekutif Institut Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan (IBEKA), dilansir dari DW Indonesia.

Tri Mumpuni, yang kerap dijuluki perempuan listrik tersebut, mewujud nyatakankan konsepnya, bukan dengan sekadar menyediakan penerangan untuk kebutuhan lokal. PLTMH yang dikembangkannya merupakan pembangkit listrik berbasis masyarakat, di mana 50 persen hasilnya dimiliki swasta atau investor, sementara 50 persennya lainnya dimiliki masyarakat, yang dikelola lewat koperasi.

Salah satunya seperti koperasi di PLTMH Cinta Mekar, yang terletak di kecamatan Serang Panjang, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Ketika PLTMH tersebut dibangun tahun 2002, sebagian kelebihan kapasitas dapat dijual secara komersial ke PLN, yang keuntungannya dialirkan untuk biaya sekolah anak-anak desa, subsidi kesehatan, atau modal untuk usaha masyarakat desa.

Terciptanya usaha swadaya di tengah masyarakat desa, menurut Tri Mumpuni menjadi penting karena selama ini, pembangunan di desa cenderung hanya melibatkan investor, sehingga menyebabkan desa terjerat dalam kemiskinan.

“Banyak sekali regulasi peraturan yang dibuat pemerintah itu ternyata menjurus, membawa atau lead kepada terjadinya kemiskinan. Contoh yang paling sederhana, pemerintah di daerah merasa bangga dan senang bisa menghadirkan seorang investor gitu ya, tapi justru kerja investor ini yang dia membawa uang. Dia punya teknologi, dia punya manajemen yang bagus tapi ternyata dia hanya perlu resources nya saja. Dia tidak melibatkan masyarakatnya. Disini lah muncul kemiskinan sebab kemiskinan itu simtom, yang terjadi sebetulnya akar masalah dari kemiskinan adalah masyarakat itu dipisahkan dari sumber daya lokal di mana mereka ada,” kata perempuan yang sudah aktif tmembangun PLTMH sejak tahun 1997 tersebut.

Follow WhatsApp Channel Desamerdeka.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow
Artikel ini telah dibaca 42 kali

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

Mengenal Cara Membaca Cepat dan Manfaatnya Buat Belajar Online

13 Mei 2025 - 15:56 WIB

22 Desa Kutai Timur Terang Gegara Listrik dari Limbah Sawit!

6 Mei 2025 - 22:02 WIB

RI Gandeng Tiongkok Revitalisasi Desa dengan Teknologi Digital

6 Mei 2025 - 21:35 WIB

Buol Genjot Digitalisasi Desa Lewat Program Website

19 April 2025 - 19:04 WIB

Wifi Gratis Jombang: Prioritas Kantor Desa, Sinyal Jadi Kendala!

11 April 2025 - 08:05 WIB

Sinyal Hilang, Warga Dagasuli Desak Perbaikan Jaringan Telkomsel

10 April 2025 - 18:19 WIB

Trending di IPTEK