Menu

Mode Gelap
Amelia Desiana Terpilih Sebagai Bupati Banjarnegara dengan Kemenangan Gemilang IKADIN Lampung Borong Dua Penghargaan di Ajang Nasional, Bukti Prestasi Advokat Lampung Kemenangan Fahmi – Dimas: Simbol Suara Arus Bawah Menuju Purbalingga Baru Yuliati Nugrahani: Sosok Perempuan Inspiratif di Balik Kesuksesan Desa Mojokrapak Desa Nanga Jetak Sintang Sukseskan Program Ketahanan Pangan, Bagikan Ribuan Bibit Ayam

KESEHATAN · 19 Nov 2023 13:49 WIB ·

Sumbar Kekurangan Dokter, Gubernur Ajak Kolaborasi Semua Pihak


 Sumbar Kekurangan Dokter, Gubernur Ajak Kolaborasi Semua Pihak Perbesar

Padang [DESA MERDEKA] – Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Namun, kekurangan tenaga dokter menjadi tantangan besar dalam mencapai tujuan tersebut. Hal ini diungkapkan Gubernur Mahyeldi saat menghadiri puncak peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-73 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) di Padang, Minggu (19/11/2023).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2022, rasio dokter dengan jumlah penduduk di Sumbar saat ini masih jauh dari standar yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yakni 1:1.000. Dengan total penduduk 5.640.629 jiwa dan jumlah dokter hanya 4.897 orang, Sumbar masih kekurangan sekitar 743 dokter.

“Kekurangan dokter ini menjadi kendala serius dalam memberikan pelayanan kesehatan yang optimal bagi masyarakat, terutama di daerah-daerah terpencil,” ujar Gubernur Mahyeldi.

Persebaran Dokter Tidak Merata

Selain jumlah yang kurang, distribusi dokter di Sumbar juga tidak merata. Sebagian besar tenaga medis berkonsentrasi di daerah perkotaan, sementara daerah-daerah terpencil seperti Kabupaten Kepulauan Mentawai masih kekurangan dokter spesialis. Bahkan, dua puskesmas di Sumbar, yakni Puskesmas Air Amo di Kabupaten Sijunjung dan Puskesmas Bosua di Kabupaten Kepulauan Mentawai, saat ini tidak memiliki dokter.

Ajak Kolaborasi Semua Pihak

Menyikapi permasalahan ini, Gubernur Mahyeldi mengajak semua pihak, termasuk Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (FK Unand), dan pemerintah daerah, untuk bersinergi dalam mengatasi kekurangan tenaga dokter di Sumbar.

“Kita perlu mencari solusi bersama untuk mengatasi masalah ini. Salah satunya adalah dengan mendorong pemerataan distribusi dokter ke seluruh wilayah Sumbar, terutama daerah-daerah yang masih kekurangan,” tegasnya.

Gubernur Mahyeldi optimistis, dengan semangat kolaborasi, transformasi sistem kesehatan di Sumbar dapat terwujud dan masyarakat dapat menikmati pelayanan kesehatan yang lebih baik.

Follow WhatsApp Channel Desamerdeka.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow
Artikel ini telah dibaca 18 kali

badge-check

Jurnalis

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

Wunut Jadi Contoh: Desa Sejahtera dengan Jaminan Sosial yang Kuat

22 November 2024 - 13:21 WIB

Kolaborasi Hebat! Puskesmas Air Itam Luncurkan Inovasi Baru untuk Tingkatkan Kesehatan Masyarakat

22 November 2024 - 10:30 WIB

Simalungun Semakin Sehat: Program BPJS Kesehatan Berbuah Manis di Bawah Kepemimpinan RHS

27 September 2024 - 18:56 WIB

Orang Tua Waspada! Kecanduan Gadget Ancam Generasi Muda

2 September 2024 - 13:20 WIB

Peran Bidan Jadi Sorotan dalam Peringatan HUT IBI ke-73 di Sumbar

1 September 2024 - 09:07 WIB

Doorprize Jadi Magnet di Jalan Santai HUT RI Desa Sangkanmulya

21 Agustus 2024 - 21:53 WIB

Trending di KESEHATAN