Padang [DESA MERDEKA] – Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) menggelar diskusi intensif guna membahas upaya mitigasi dan penanggulangan bencana, khususnya di wilayah rawan bencana seperti sekitar Gunung Marapi. Diskusi yang melibatkan berbagai pihak terkait ini juga membahas percepatan pembangunan jalan tol ruas Sicincin-50 Kota.
Gubernur Sumbar, Mahyeldi, menyampaikan apresiasinya atas masukan dan saran yang disampaikan dalam diskusi tersebut. Salah satu poin penting yang mengemuka adalah pembentukan tim atau komunitas kerja untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat di daerah rawan bencana.
“Ancaman erupsi Gunung Marapi masih tinggi dengan adanya sekitar 1 juta meter kubik sisa abu vulkanik di puncak gunung. Oleh karena itu, kita harus siap siaga,” tegas Gubernur Mahyeldi.
Terkait proyek jalan tol, Gubernur Mahyeldi mengungkapkan bahwa pihaknya masih menunggu penetapan trase dari pemerintah pusat sebagai dasar untuk melakukan penlok dan pembebasan lahan. Namun, ia menekankan bahwa semua pihak telah berkomitmen untuk mendukung kelancaran proyek ini.
Kemitraan untuk Sumbar Lebih Baik
Hasil dari diskusi tersebut menghasilkan beberapa kesepakatan penting, antara lain:
- Keterlibatan Bupati/Walikota: Bupati/Walikota yang daerahnya terdampak proyek tol akan aktif membantu proses pembebasan lahan dan melaporkan perkembangannya secara berkala kepada Gubernur.
- Peran Perguruan Tinggi: Perguruan tinggi akan melibatkan mahasiswanya dalam sosialisasi kebijakan kebencanaan kepada masyarakat serta melakukan assessment untuk dasar perencanaan kebijakan kebencanaan di Sumbar.
- Laporan Bersama ke Presiden: Semua pihak berkomitmen untuk bersama-sama melaporkan hasil assessment dan validasi data terkait kebencanaan kepada Presiden.
Gubernur Mahyeldi berharap dengan adanya komitmen bersama ini, upaya mitigasi bencana di Sumbar dapat ditingkatkan dan proyek pembangunan jalan tol dapat berjalan lancar.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.