Menu

Mode Gelap
BUMDes Raup Untung Besar dari Bisnis Internet, Kades Sukasari Beberkan Rincian Siswa SMA Negeri 1 Tuntang Sukses Kembangkan Wirausaha Berbasis Rempah Nusantara Pelantikan RT/RW Desa Leuwiliang: Harapan Baru untuk Pelayanan Publik yang Lebih Baik Galian C Ilegal di Desa Gorowong Kembali Aktif, Warga Resah Gudang Tembakau Rampung, Mojowono Mantapkan Diri Jadi Sentra Tembakau Mojokerto

SOSBUD · 9 Agu 2024 04:47 WIB ·

Sumbar Darurat Asusila, Gubernur Mahyeldi Desak Tindakan Preventif


					Sumbar Darurat Asusila, Gubernur Mahyeldi Desak Tindakan Preventif Perbesar

Padang [DESA MERDEKA] – Maraknya kasus asusila di Sumatera Barat dalam beberapa waktu terakhir menjadi perhatian serius pemerintah daerah. Gubernur Mahyeldi Ansharullah menegaskan perlunya langkah-langkah preventif yang komprehensif untuk mengatasi masalah ini.

“Sumbar dikenal sebagai daerah yang memegang teguh nilai-nilai agama dan adat. Namun, kasus-kasus ini mencoreng nama baik daerah kita,” ungkap Mahyeldi dalam sebuah seminar di Auditorium Gubernuran, Kamis (8/8).

Mahyeldi menilai, terjadinya kasus asusila ini tidak hanya menjadi masalah hukum, tetapi juga masalah sosial yang kompleks. Oleh karena itu, diperlukan sinergi dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah, tokoh agama, tokoh adat, hingga masyarakat.

“Kita harus bergerak cepat dan serius untuk mencegah terjadinya kasus serupa di masa depan,” tegasnya.

Perkuat Pendidikan Seks dan Laporkan Kekerasan

Salah satu upaya preventif yang akan dilakukan adalah memperkuat pendidikan seks pada anak sejak dini. Pemerintah akan bekerja sama dengan sekolah, pesantren, dan komunitas untuk memberikan edukasi tentang bagian tubuh yang sensitif, serta mengajarkan anak untuk berani melaporkan jika mengalami kekerasan seksual.

“Anak-anak harus tahu bahwa mereka berhak atas perlindungan dan tidak boleh diam jika mengalami pelecehan,” ujar Mahyeldi.

Selain itu, pemerintah juga akan meningkatkan sosialisasi tentang bahaya kekerasan seksual melalui berbagai media, termasuk video, khotbah Jumat, dan kegiatan sosial.

Kembali pada Kearifan Lokal

Gubernur Mahyeldi menekankan pentingnya kembali pada nilai-nilai kearifan lokal Minangkabau, seperti tali tigo sapilin dan tungku tigo sajarangan. Menurutnya, peran tokoh agama, tokoh adat, dan cerdik pandai sangat dibutuhkan dalam upaya mencegah dan mengatasi kasus asusila.

“Kita harus memperkuat kembali peran tokoh masyarakat dalam menjaga moralitas dan nilai-nilai luhur masyarakat,” katanya.

Mahyeldi berharap, dengan berbagai upaya yang dilakukan, kasus asusila di Sumatera Barat dapat ditekan dan generasi muda dapat tumbuh dalam lingkungan yang aman dan sehat.

Follow WhatsApp Channel Desamerdeka.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow
Artikel ini telah dibaca 48 kali

badge-check

Jurnalis

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

Muslimat NU: Wadah Utama Penggerak Pemberdayaan Masyarakat Desa

13 Februari 2025 - 22:16 WIB

Ribuan Dulang Meriahkan Tradisi Ruwah Kubur di Bangka Tengah

12 Februari 2025 - 12:45 WIB

IKM Kota Ternate Dengan Wajah-Wajah Baru, Rencanakan Program Khusus Keumatan Sambut Ramadhan 2025

10 Februari 2025 - 18:01 WIB

Warga Bojongmangu Keluhkan Akses Jalan Terputus Proyek Tol Japek II

10 Februari 2025 - 16:33 WIB

Kemeriahan dan Kekhidmatan Tradisi Sedekah Bumi di Desa Jatijejer Trawas

8 Februari 2025 - 06:58 WIB

Jalan Rusak di Binjai Punggal Dikeluhkan Warga, DPRD Kalsel Siap Perjuangkan Aspirasi

7 Februari 2025 - 11:12 WIB

Trending di SOSBUD