Padang [DESA MERDEKA] – Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, mendorong sinergi yang lebih erat antara Badan Amil Zakat (Baznas) dan Pemerintah Daerah (Pemda) dalam upaya pengentasan kemiskinan. Potensi zakat yang mencapai ratusan miliar rupiah per tahun di Sumbar dinilai sebagai aset besar yang bisa dimanfaatkan untuk memberdayakan masyarakat.
Dalam sambutannya pada Musyawarah Nasional Forum Zakat ke-10 di Padang, Mahyeldi menegaskan pentingnya kolaborasi ini. “Data yang dimiliki pemerintah dan pendanaan yang dikelola Baznas harus kita satukan. Dengan begitu, bantuan yang diberikan bisa lebih tepat sasaran dan dampaknya lebih maksimal,” ujarnya.
Potensi Zakat Jadi Solusi
Angka kemiskinan di Sumbar memang masih menjadi perhatian. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa hingga Maret 2024, masih ada ratusan ribu masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan. Namun, Mahyeldi optimistis angka ini bisa ditekan lebih cepat jika potensi zakat dikelola dengan baik.
“Zakat itu bukan hanya kewajiban agama, tapi juga instrumen sosial yang sangat efektif untuk mengurangi kesenjangan,” kata Mahyeldi.
Kolaborasi Jadi Kunci
Selama ini, kerjasama antara Pemda dan Baznas di Sumbar sudah berjalan, namun masih perlu ditingkatkan. Mahyeldi mengajak seluruh pihak untuk terlibat aktif dalam upaya membangun daerah. “Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Kita butuh dukungan dari semua komponen masyarakat, termasuk Baznas,” tegasnya.
Dengan sinergi yang kuat, Mahyeldi yakin berbagai permasalahan sosial seperti kemiskinan bisa diatasi secara lebih efektif. “Ini adalah peluang besar bagi kita untuk menciptakan Sumbar yang lebih maju dan sejahtera,” tutupnya.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.