Menu

Mode Gelap
Dedikasi Pendamping Desa di Kampar Berakhir Tragis Pringsewu Pecah Jadi 128, Dua Pekon Baru Siap Maju! Jeritan Warga Bireuen: Hutan Adat Dijual Mafia Tanah? Awas Hoax! Rekrutmen Kopdes Merah Putih Belum Dibuka Menkop Kagumi Kopdes NTT, Soroti Peran Perempuan

RAGAM · 8 Mei 2023 21:43 WIB ·

Seperti Apa Jejaring Desa ASEAN, Ini Gagasan yang Diusung Indonesia


					Seperti Apa Jejaring Desa ASEAN, Ini Gagasan yang Diusung Indonesia Perbesar

Jakarta ( DESA MERDEKA ) – Indonesia bertekad membentuk Jejaring Desa ASEAN. Jejaring akan menjadi wadah kerja sama antar-desa di negara-negara anggota ASEAN untuk berkontribusi dan memperoleh manfaat langsung dari pembangunan di kawasan.

Pembentukan jejaring desa tersebut rencananya dilakukan secara resmi para pemimpin ASEAN pada KTT ASEAN ke-42 yang digelar di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, pada 9-11 Mei mendatang.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Teuku Faizasyah mengatakan, kerja sama antar-desa di ASEAN perlu didorong.

“Selain dapat dimanfaatkan untuk saling belajar pengalaman terbaik dalam memajukan ekonomi perdesaan, interaksinya diharapkan dapat juga berkontribusi terhadap penguatan identitas sesama anggota ASEAN,” ujarnya dalam keterangan yang dirilis Kemenlu pada Ahad (7/5/2023).

Hal senada diungkapkan Direktur Advokasi dan Kerja Sama Desa dan Perdesaan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) Muhammad Fachri.

“Fokus Jejaring Desa ASEAN adalah kerja sama pembangunan sektor pariwisata, pengembangan produk unggulan, dan digitalisasi pedesaan,” ucapnya.

Muhammad berharap Jejaring Desa ASEAN akan semakin membuka peluang desa di negara-negara anggota untuk memperoleh manfaat dari kerja sama ASEAN sertra mitra lainnya, termasuk sektor swasta. Pertemuan pertama Jejaring Desa ASEAN diharapkan dapat terlaksana di Indonesia pada pertengahan 2023, di bawah koordinasi Kementerian PDTT.

Kemenlu mengungkapkan saat ini di kawasan Asia Tenggara terdapat sekitar 64 persen populasi yang hidup di pedesaan. Tingkat kemiskinan mereka 62 persen lebih tinggi dibandingkan masyarakat yang tinggal di perkotaan. Statistik tersebut menunjukkan bahwa percepatan pembangunan di kawasan harus memprioritaskan pembangunan di pedesaan.

“Di sisi lain, pedesaan dinilai kurang terberdayakan, namun memiliki potensi tinggi dalam mendukung pemulihan dan membangun pilar Epicentrum of Growth di kawasan,” kata Kemenlu.

Follow WhatsApp Channel Desamerdeka.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow
Artikel ini telah dibaca 16 kali

badge-check

Jurnalis

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

Akhirnya Mulus! Jalan “Seribu Lubang” Sumbar Diperbaiki

17 Mei 2025 - 20:50 WIB

Pusat ABS-SBK Sumbar Makin Komplet, MUI Punya Rumah Baru!

16 Mei 2025 - 15:32 WIB

Padang Cari Pemuda Pelopor: Hadiah Total 25 Juta!

15 Mei 2025 - 21:27 WIB

BUMDes Jadi Andalan Gizi Gratis? Pegiat Desa Usul Ini

15 Mei 2025 - 17:34 WIB

Sumbar Siaga Pangan: Gubernur Tekankan Kerja Nyata!

15 Mei 2025 - 16:45 WIB

Wagub Sumbar Geram: Lindungi Nelayan dari Perusak Laut!

15 Mei 2025 - 16:23 WIB

Trending di RAGAM