Malang (DESA MERDEKA) – Sekitar 144 hektar area persawahan Desa Sitiarjo terancam kekurangan pasokan air, akibat saluran irigasi yang masih tidak kunjung diperbaiki pasca banjir bandang 2022 lalu.
“Semenjak pengairan irigasi tidak normal, banyak area persawahan yang tidak maksimal, banyak petani sawah yang tidak bisa menanam padi,” keluh Adi Sucipto, Ketua Gapoktan Desa Sitiarjo, saat mendampingi H Mahrus Ali, Anggota DPRD Komisi III, yang meninjau saluran irigasi di Sitiarjo, minggu (28/05/2023).
Area persawahan seluas 144 hektar tersebut, hanya meliputi dusun Krajan kulon kampung Gunung tumo, dan belum termasuk lahan persawahan yang berada di dusun dusun lain, seperti dusun Krajan wetan dan sekitarnya.
“Terima kasih saya ucapkan kepada anggota DPRD komisi III H Mahrus Ali yang telah berkenan hadir dan memberikan solusi kepada petani sawah di desa Sitiarjo,” ucap Adi Sucipto.
Kondisi pengairan yang kurang baik tersebut membuat H Mahrus Ali, anggota DPRD Kabupaten Malang dari komisi III, untuk hadir langsung ke areal persawahan Desa Sitiarjo, yang terdampak irigasi yang masih belum dibenahi tersebut.
“Program normalisasi pengairan yang akan direalisasikan nanti bisa memberi manfaat penuh pada para petani kususnya petani sawah,” kata H Mahrus Ali.
H Mahrus Ali juga meminta kepada masyarakat terutama kepada Gapoktan, untuk merawat dan menjaga supaya aliran irigasi nantinya bisa awet dan bertahan lama. Masyarakat dan tokoh pemuda juga hadir mendampingi anggota dewan untuk mengawal program normalisasi supaya berjalan semestinya. Kesempatan yang sangat baik tersebut, juga dimanfaatkan oleh tokoh masyarakat, baik dari anggota Gapoktan maupun dari anggota Pokmasdes Lestari Mandiri, untuk berkumpul dan sekaligus berdiskusi dengan Anggota Dewan, tentang bagaimana cara untuk memajukan Desa Sitiarjo, terutama dibidang pertanian. Hadir juga anggota Dinas Sumber Daya Air kabupaten malang, Gapoktan dan Pokmasdes Lestari Mandiri Desa Sitiarjo.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.