Wonogiri (DESA MERDEKA) – Rembuk Stunting merupakan salah satu rangkaian pramusyawarah desa untuk penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Desa tahun berikutnya, dan juga menjadi amanat Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Desa agar memprioritaskan penggunaan dana desa untuk pencegahan dan penanganan stunting.
Proses Rembuk stunting berfungsi sebagai forum musyawarah antara kader kesehatan, PAUD, masyarakat Desa, dan unsur-unsur lainnya dengan pemerintah Desa ngadipiro dan BPD untuk membahas pencegahan dan penanganan masalah kesehatan di Desa Ngadipiro khususnya stunting dengan mendayagunakan sumber daya pembangunan yang ada di Desa.
Dalam kesempatan Rembug Stunting yang dilaksanakan pada hari ini, senin10 juli 2023, Pemerintah Desa Ngadipiro melakukan kegiatan guna mendukung program pemerintah dalam mencegah gejala stunting. Kegiatan ini juga dihadiri oleh camat nguntoronadi Inderjo rahardjo S,sos MM ,para bidan Ahli Gizi Binwil desa puskesmas TPPS,BPD beserta anggota, Ketua TP PKK Desa Ngadipiro Pj kepala desa beserta Kader Kesehatan Desa Ngadipiro perwakilan Karang taruna desa serta ikut bergabung KKN dari UNDIP Semarang sejumlah 11 Mahasiswa, juga para pendamping desa.
Di dalam melaksanakan konvergensi intervensi untuk pencegahan stunting di tingkat Desa, rembuk stunting merupakan kegiatan penting yang harus dilakukan untuk mengkonsolidasi usulan-usulan kegiatan berdasarkan data hasil pemetaan lima paket layanan yang telah dikumpulkan oleh Kader Pembangunan Manusia (KPM). Rembuk stunting dilakukan melalui diskusi terarah untuk mendapatkan komitmen desa dan menyepakati kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan untuk memastikan konvergensi baik yang akan dilakukan pada tahun berjalan maupun untuk dimasukkan dalam rkp Desa tahun berikutnya. Pelaku program terkait penanganan stunting termasuk UPT terkait, Puskesmas Nguntoronadi II, dan ahli gizi
Program ini untuk mencegah stunting Desa Ngadipiro dan meneju zero stuntinh 2024
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.