Menu

Mode Gelap
Menkop Kagumi Kopdes NTT, Soroti Peran Perempuan Antraks Gunungkidul: 26 Ternak Mati, Dua Desa Zona Merah! Erosi Bengawan Madiun Ancam Desa Banjaransari, Bupati Ngawi Bertindak! Oknum Pemuda Terancam Pidana Akibat Pengrusakan Jembatan Perahu, Warga Dusun Kusuhijrah Desak Tindakan Tegas Polisi Gaji Kades se-Rohil Cair Minggu Ini, 2 Bulan Tunggakan Lunas!

PEMERINTAHAN · 15 Mar 2025 10:36 WIB ·

Program Makan Bergizi Gratis: Setiap Desa Butuh 700 Ayam per Minggu, Pasar Baru Tercipta


					<em>Kepala BGN Dadan Hindayana mengungkapkan setiap desa membutuhkan setidaknya 700 ekor ayam per minggu untuk mendukung program makan bergizi gratis (MBG). (Image courtesy : CNN Indonesia).</em>
Perbesar

Kepala BGN Dadan Hindayana mengungkapkan setiap desa membutuhkan setidaknya 700 ekor ayam per minggu untuk mendukung program makan bergizi gratis (MBG). (Image courtesy : CNN Indonesia).

Jakarta [DESA MERDEKA] – Program makan bergizi gratis (MBG) yang digagas Presiden terpilih Prabowo Subianto diprediksi menciptakan pasar baru yang signifikan. Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, mengungkapkan bahwa setiap desa membutuhkan setidaknya 700 ekor ayam per minggu untuk mendukung program ini.

Kebutuhan tersebut dihitung berdasarkan kapasitas Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang akan dibangun di berbagai desa. “Satu SPPG melayani 3.000 penerima manfaat. Setiap hari, dibutuhkan 200 kg beras dan 350 kg ayam. Jika dua kali masak per minggu, maka dibutuhkan 700 ekor ayam,” ujar Dadan di Jakarta, Jumat (14/3).

Program MBG menargetkan 82,9 juta penerima manfaat, yang disebut Dadan sebagai “new emerging market” atau pasar baru yang belum pernah ada sebelumnya. Selain ayam, program ini juga membutuhkan 82,9 juta butir telur per hari, atau setara 5 juta ton, untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat.

“Saat ini, Indonesia mengalami surplus produksi pangan, dengan kelebihan 200 ribu ton telur dan 600 ribu ton ayam. Surplus ini akan diserap untuk disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan,” jelas Dadan.

Pemerintah berencana membangun 30.000 SPPG untuk mendukung distribusi pangan bergizi. Saat ini, 726 satuan telah beroperasi dan melayani 2,2 juta orang. Dalam waktu dekat, jumlahnya akan bertambah menjadi 1.100 satuan untuk melayani 3 juta penerima manfaat.

Selain ayam dan telur, SPPG juga memerlukan 300 kg sayuran per hari. Dadan mendorong koperasi dan BUMDes untuk terlibat dalam memastikan pasokan pangan yang stabil. Ia menyarankan petani untuk bekerja sama dalam sistem agrikultur terkoordinasi.

“Petani tidak mungkin menanam sendirian. Perlu kerja sama dan agregasi oleh koperasi, BUMDes, atau pengusaha agar produktivitas daerah meningkat,” tegasnya.

Follow WhatsApp Channel Desamerdeka.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow
Artikel ini telah dibaca 464 kali

badge-check

Jurnalis

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

Wagub Sumbar Vasko Ruseimy, Imbau Kepala Daerah  Dalam Musrenbang RKPD 2026 untuk Inovatif dalam Pengelolaan Anggaran

21 April 2025 - 17:56 WIB

Sitinjau Lauik Siap Dibangun, Wagub Sumbar Optimis!

21 April 2025 - 12:17 WIB

Enam Bulan Pemerintahan Prabowo: Antara Harapan, Oligarki, dan Krisis Kepercayaan

20 April 2025 - 19:33 WIB

Jembatan Ma Rame: Proposal Pembangunan Akses Vital Diajukan!

20 April 2025 - 14:19 WIB

Sumbar-Lampung Jajaki Kerjasama Pangan Strategis

19 April 2025 - 09:30 WIB

Membangun Desa dengan Hati, Bukan Nafsu! Pesan Ketua DPRK Aceh Besar

18 April 2025 - 11:05 WIB

Trending di PEMERINTAHAN