Banjarbaru (DESA MERDEKA) – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kalimantan Selatan (Kalsel) terus berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat di pedesaan. Salah satu upayanya adalah mendorong dibukanya usaha Pertashop di desa-desa. Hal ini diharapkan dapat menggerakkan roda perekonomian dan membantu mengentaskan kemiskinan.
Kepala Bappeda Provinsi Kalsel, Ariadi Noor, mengungkapkan bahwa strategi penanggulangan kemiskinan di Kalsel difokuskan pada dua hal, yaitu mengurangi pengeluaran dan meningkatkan pendapatan. “Salah satu cara untuk mewujudkannya adalah dengan menyediakan BBM yang terjangkau dan meningkatkan pendapatan desa melalui usaha Pertashop,” jelas Ariadi, saat kegiatan Sosialisasi Keberlanjutan Pemberdayaan Masyarakat UMKM Melalui Usaha Kemitraan Pertashop di Kalimantan, di Ruang Rapat Sutan Syahrir, Bappeda Provinsi Kalsel, Kamis (11/07/2024).
Meskipun Kalsel memiliki angka kemiskinan terendah kedua di Indonesia setelah Bali, yaitu sekitar 4,11 persen, Ariadi menegaskan bahwa upaya pengentasan kemiskinan harus terus dilakukan.
Sementara itu, Kepala Dinas PMD Kalsel, Faried Fakhmansyah, menjelaskan bahwa sosialisasi Pertashop ini ditujukan bagi pelaku UMKM, koperasi, pondok pesantren, dan BUMDes. “Kami berharap program ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat desa,” kata Faried.
Faried menambahkan bahwa Pertashop merupakan salah satu solusi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di pedesaan. “Dengan adanya Pertashop, masyarakat di pelosok desa dapat memperoleh energi yang murah, seperti BBM dan LPG, sama seperti yang didapatkan masyarakat di kota besar,” jelasnya.
Sosialisasi Pertashop ini dihadiri oleh ratusan peserta dari BUMDes, pelaku UMKM, dan pondok pesantren. Sales Area Manager Kalsel PT Pertamina Patra Niaga, Bondan Tri Wibowo, dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa saat ini sudah terdapat 135 unit Pertashop yang tersebar di berbagai kabupaten/kota di Kalsel.
Bondan juga mengundang masyarakat yang berminat untuk membuka usaha Pertashop. “Syaratnya cukup mudah, yaitu memiliki lahan dan modal usaha sebesar Rp 300 juta, tidak termasuk lahan,” jelas Bondan.
Diharapkan dengan semakin banyaknya Pertashop yang didirikan, kesejahteraan masyarakat di pedesaan Kalsel akan semakin meningkat dan kemiskinan dapat ditekan.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.