DESA MERDEKA (Bantaeng) : Pengembangan desa wisata gencar di lakukan di berbagai tempat di tanah air untuk menciptakan suatu penguatan ekonomi yang berbasis Masyarakat. Langkah ini di harapkan memberi manfaat signifikan kepada masyarakat melalui pendapatan dan lapangan kerja. Selain itu berdampak terhadap peningkatan keterampilan masyarakat, lingkungan serta peningkatan infrastruktur lainnya
Sehubungan dengan hal tersebut pemerintah kabupaten Bantaeng melalui Dinas Pariwisata mendorong setiap desa untuk menggali potensi di maksud yang banyak terdapat di Desa dengan mengusulkan, bahwa dalam penyusunan Rancangan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) kebijakan tersebut dapat tertuang di dalamnya setelah melewati pengkajian visi-misi kepala desa terpilih untuk di selaraskan.
Rabu 27/12/2023 Kepala Dinas Pariwisata, ibu Harmoni, S.Sos.,M.Si di hadapan Tim 11 (Sebelas), yang di hadiri pula oleh kepala Desa Bonto-Bontoa H. Syamsuddin, kepala Dusun, Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat (TAPM) P3MD Bantaeng Ramlan, SE, Pendamping Desa Syafri, S.Kom, Pendamping Lokal Desa Hasan Habibu dan beberapa tokoh masyarakat lainnya mengatakan, dari 25 kepala desa terpilih tahun ini di harapkan bisa memasukkan kegiatan kepariwisataan dalam penyusunan RPJMDesnya. Kita perlu kolaborasi dan sinergitas dalam membangun Desa khususnya di bidang ini sebagai sebuah solusi dalam perekonomian masyarakat hingga 6 tahun kedepan. Kita butuh gambaran bagaimana keadaan Desa utamanya dalam kesejahteraan warga dalam sebuah kepemimpinan, salah satu jawabannya adalah desa wisata tentunya dengan menyesuaikan potensi yang dimiliki Desa itu sendiri, pangkasnya mencontohkan
Dalam kunjungan ini Kadis pariwisata dan TAPM P3MD membedah dokumen visi-misi kepala desa di hadapan tim penyusun yang akan melanjutkan penyusunan rancangan RPJMDes untuk masa 6 tahun.
Disela-sela kegiatan kepala Desa H. Syamsuddin menyampaikan Adanya potensi pariwisata di Desa Bonto-Bontoa berupa lokasi pondok pesantren sebagai wisata religi terdapat pula mata air yang tak pernah kering bernama salu’ lompoa dan salu baraniya yang merupakan potensi wisata alam dan air. Kami memang butuh masukan dan saran dari lembaga terkait sekaitan potensi yang di miliki, bukan hanya tentang wisata tetapi sektor lainnya yang bisa memiliki dampak langsung kepada masyarakat untuk sejahterah, tuturnya.
Penyusunan Rancangan RPJMDes akan dilakukan pada jum’at 29 sd 31/12/2023 berupa bimtek tim penyusun sekaligus awal pelaksanaan penyusunan di lakukan dan lanjut mengikuti sesuai tahapan yang telah di tetapkan. Diakhir kegiatan sosialisasi tamu di jamu berupa nasi jaha sejenis makanan dari beras ketan yg di beri perasan santan dan di masukkan kedalam bambu lalu di bakar, gogos dan juga pipi di temani ikan masak yang hanya berbumbu garam dan kunyit, jenis kuliner ini banyak di jumpai dan di jual di pasar-pasar tradisional khususnya, dan diminati banyak orang.
Hasan Habibu Lahir di Bantaeng Sulawesi Selatan 1 Januari 1975.
Pendidikan S1 STAI Al-furqan Makasar / Jurusan Pendidikan Agama Islam. lulus tahun 2016
Selain sebagai Pendamping Lokal Desa beberapa Organisasipun terlibat di dalamnya, DA’I KAMTIBMAS POLRES BANTAENG bidang KOMUNIKASI ANTAR LEMBAGA, FORUM DA’I POLSEK TOMPOBULU SBG PENASEHAT, IKATAN PELAJAR MUHAMNADIYAH SBG ANGGOTA.
Beberapa penghargaan di raih seperti juara terbaik dua Tingkat Kabupaten Bantaeng Sebagai Tim Pengelolah Kegiatan / TPK 2011. Penghargaan Kapolres sebagai Relawan Covid-19 tahun 2020.
Penghargaan MPR RI dalam sosialisasi Pancasila dan UUD 45 Negara kesatuan RI dan bhinneka tunggal Ika tahun 2011. Dll
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.