Menu

Mode Gelap
Muhammadiyah Purbalingga :Kolaborasi Multipihak Wujudkan Zero Waste Kunjungan di Klaten, Wamendes Paiman Ingatkan BUMDesa Maju Jika Inovatif dan Kreatif Wamendes Paiman : UMKM Desa Dapat Manfaatkan BUMDes Untuk Perluas Pasar Desa Digital Bakal Tingkatkan Ekonomi dan Percepat Pembangunan Desa BSKDN Kemendagri Dorong Perangkat Desa Fokus Gali Potensi Daerahnya

KESEHATAN · 28 Mei 2023 14:33 WIB ·

Pemkab Bangka Tengah Targetkan Angka Stunting Turun 7 persen


 Pemkab Bangka Tengah gelar kegiatan rembuk stunting, Kamis (25/5/2023). (Image courtesy: ANTARA) Perbesar

Pemkab Bangka Tengah gelar kegiatan rembuk stunting, Kamis (25/5/2023). (Image courtesy: ANTARA)

Bangka Tengah (DESA MERDEKA) – Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menargetkan angka stunting turun sebesar 7 persen pada 2024.

“Saat ini angka stunting tercatat sebesar 21 persen, targetkan kita turun tujuh persen menjadi 14 persen pada 2024,” kata Sekretaris Daerah Pemkab Bangka Tengah Sugianto, dilansir ANTARA, dalam acara rembuk stunting bersama Tim Percepatan Penurunan Stunting Bangka Tengah di Koba, Kamis 25 Mei 2023.

Sugianto menjelaskan angka stunting pada 2021 tercatat 20 persen dan pada 2022 naik menjadi 21 persen dan pada 2024 ditargetkan turun menjadi 14 persen.

“Penurunan angka stunting di Bangka Tengah minimal sama dengan target nasional yaitu di angka 14 persen, tentu ini menjadi tanggung jawab kita bersama untuk mencapai target tersebut,” ujarnya.

Keterlibatan lintas sektoral kata dia sangat dibutuhkan dalam pencegahan stunting di Negeri Selawang Segantang itu.

“Pencegahannya tidak bisa diserahkan kepada satu lembaga saja, tetapi harus berkolaborasi dan melibatkan lintas sektoral,” ujarnya

Mantan Kepala Dinas Pendidikan Bangka Tengah itu juga mengatakan bahwa lokus stunting sudah ditetapkan di 13 desa yaitu Desa Kulur Ilir, Lubuk Pabrik, Desa Belilik, Desa Tanjung Gunung, Desa Batu Belubang, Desa Sungaiselan Atas, Sungaiselan, Tanjung Pura, Romadhon, Sarang Mandi, Kerantai, Keretak, dan Desa Melabun.

“Prevalensi stunting tertinggi terdapat di Kecamatan Sungaiselan karena memang dipengaruhi oleh kondisi wilayahnya seperti sanitasi yang buruk dan kurangnya perilaku hidup sehat,” ujar Sugianto.

Ia berharap mata rantai stunting ini bisa dicegah mulai dari remaja putri usia produktif, calon pengantin (catin), ibu hamil, peserta posyandu, serta di tingkat PAUD dengan tujuan menghasilkan anak-anak yang sehat bebas stunting.

“Tugas kita saat ini tidak lagi berupa sosialisasi, namun langkah nyata yang kita lakukan, yakni langsung menyentuh ranah di mana stunting ini bermula,” ujar Sugianto.

Artikel ini telah dibaca 3 kali

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

Kurangi Emisi, PTBA Operasikan Hybrid Dump Truck hingga Bus Listrik

24 Agustus 2023 - 11:02 WIB

Debu Batu Bara PT RMK Energy Ancam Kesehatan, DPRD Sumsel Desak Operasional Perusahaan Ditutup

16 Agustus 2023 - 11:17 WIB

Posyandu Lansia Sumber Waras, Tempat “Kongkow” Lansia Dusun Kamplong

3 Agustus 2023 - 10:09 WIB

Kader Kesehatan di Desa Diberdayakan untuk Menurunkan Angka Stunting di Purbalingga

14 Juli 2023 - 10:44 WIB

Ssst, Ada 11 Mahasiswa Undip Ikut Rembuk Stunting 2023 Desa Ngadipiro

10 Juli 2023 - 18:59 WIB

Rembuk Stunting Desa Ngadipiro

Penemuan Cacing Hati pada Hewan Kurban di Purbalingga Menyita Perhatian Dinas Pertanian

29 Juni 2023 - 20:43 WIB

Trending di KESEHATAN