Menu

Mode Gelap
11 Desa di PALI Terendam Banjir, Polisi Siaga Evakuasi dan Koordinasi Bantuan Program Sejahtera dari Desa Lombok Barat: Bukan Bagi Uang, Tapi Pengembangan Potensi Desa Mobil Siaga Desa Bermasalah, Bupati Situbondo Tegas Lakukan Pembinaan Pemilihan PAW Kades Sekara Ricuh, Warga Tuding Ada Intervensi dan Nepotisme Dana Desa Aceh Singkil 2025 Tertunda, Ini Penyebabnya

DESA · 26 Feb 2025 06:30 WIB ·

Pakar IPB: Transparansi Dana Desa dan Partisipasi Masyarakat Kunci Cegah Penyelewengan


					Pakar IPB: Transparansi Dana Desa dan Partisipasi Masyarakat Kunci Cegah Penyelewengan Perbesar

Bogor [DESA MERDEKA] Pakar Sosiologi Pedesaan IPB University, Prof. Sofyan Sjaf, menekankan pentingnya transparansi penggunaan dana desa dan partisipasi aktif masyarakat dalam pengawasan untuk mencegah penyelewengan. Menurutnya, tanpa transparansi dan partisipasi yang memadai, dana desa yang seharusnya digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat justru dapat diselewengkan.

“Belum terwujudnya transparansi penggunaan dana desa serta kurangnya partisipasi dan pengawasan masyarakat terhadap dana desa menjadi jalan bagi penyelewengan,” ujar Prof. Sofyan Sjaf kepada Humas IPB University (22/2).

Hasil survei Kompas menunjukkan bahwa partisipasi warga dalam pengawasan dana desa dalam satu dekade terakhir masih sangat kurang. Prof. Sofyan Sjaf menilai, hal ini membuktikan bahwa ruang bagi masyarakat untuk mengetahui pemanfaatan dana desa belum transparan seperti yang diharapkan.

“Rupanya pola-pola untuk pengambilan keputusan pembangunan seperti musyawarah desa atau dusun, nampaknya belum serta merta membuka ruang partisipasi warga secara utuh,” katanya.

Lebih lanjut, Prof. Sofyan Sjaf mengungkapkan bahwa hasil studinya terkait indeks kesejahteraan desa menunjukkan bahwa dari 289 desa di Indonesia, hanya 0,2 persen desa yang masuk dalam kategori kesejahteraan tinggi. Sementara itu, 67 persen desa masuk dalam kategori rendah dan sisanya kategori sedang.

“Persentase tersebut mengindikasikan bahwa pemerataan pembangunan yang memanfaatkan dari sumber-sumber pembiayaan desa dan dana desa belum optimal diorientasikan untuk kesejahteraan masyarakat,” tuturnya.

Ia juga menyoroti bahwa proses perencanaan pembangunan di tingkat desa, baik melalui musyawarah desa maupun dusun, belum berbasis data yang presisi dan belum mengutamakan kesejahteraan warga desa.

Untuk mengatasi permasalahan ini, Prof. Sofyan Sjaf mendorong kepala desa dan aparat desa untuk mampu mengidentifikasi posisi kesejahteraan masyarakat yang meliputi lima aspek: sandang, pangan, papan; pendidikan kebudayaan; kesehatan; jaminan hak asasi manusia (HAM); serta infrastruktur dan lingkungan hidup.

“Ketika lima aspek itu sudah ada dan teridentifikasi, maka musyawarah itu akan efektif baik level desa maupun dusun. Dengan demikian, semua warga mampu melihat posisinya sebagai warga desa tersebut,” jelasnya.

Selain itu, Prof. Sofyan Sjaf juga menyarankan agar desa membangun rencana kegiatan desa yang berbasis informasi data dan menyampaikan hasil identifikasi tersebut kepada publik melalui teknologi, media sosial, atau ruang-ruang publik. Evaluasi secara berkala juga diperlukan untuk memberikan dampak baik bagi proses pembangunan setiap desa.

Profil Prof. Dr. Sofyan Sjaf

Prof. Dr. Sofyan Sjaf adalah seorang akademisi dan peneliti di bidang sosiologi pedesaan. Saat ini, ia menjabat sebagai Dekan Fakultas Ekologi Manusia (Fema) IPB University. Prof. Sofyan Sjaf menyelesaikan pendidikan S1 di Fakultas Peternakan, serta S2 dan S3 di Program Studi Sosiologi Pedesaan IPB University.

Dengan keahlian dalam pembangunan pedesaan, ia aktif dalam berbagai penelitian dan publikasi terkait transformasi desa, politik etnik, serta ekonomi pedesaan. Prof. Sofyan Sjaf juga terlibat dalam berbagai posisi strategis seperti Ketua Majelis Percepatan Transformasi Desa ICMI Pusat dan Presidium MW KAHMI Jawa Barat. Inovasinya dalam Data Desa Presisi telah mendapatkan pengakuan melalui berbagai penghargaan dan hak kekayaan intelektual, serta dipublikasikan dalam jurnal internasional bereputasi.

Follow WhatsApp Channel Desamerdeka.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow
Artikel ini telah dibaca 7 kali

badge-check

Jurnalis

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

TP-PKK Desa Santur Bagikan 150 Takjil Gratis, Tebar Berkah Ramadan di Tugu Adipura

15 Maret 2025 - 20:20 WIB

Babinsa Dampingi Panen Padi 10 Hektare di Desa Rejeni, Wujud Dukungan Ketahanan Pangan

15 Maret 2025 - 18:26 WIB

Pencairan BLT Dana Desa Pamekasan Terhambat, Ini Penyebabnya

15 Maret 2025 - 16:02 WIB

20 Desa di Lombok Timur Terima Dana Desa Terbesar 2025, Pringgabaya Tertinggi

15 Maret 2025 - 15:15 WIB

Buka Bersama Desa Karanganyar: Pererat Silaturahmi, Bahas Ketahanan Pangan Nasional

15 Maret 2025 - 12:14 WIB

Gotong Royong Warga Basoka, Jalan Pertanian Kini Bisa Dilalui Mobil Pikap

15 Maret 2025 - 05:56 WIB

Trending di DESA