Gunungkidul [DESA MERDEKA] – Gunungkidul terus berupaya mengembangkan sektor pariwisatanya dengan mengadopsi konsep community-based tourism (CBT) atau pariwisata berbasis masyarakat. Konsep ini dinilai mampu memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat lokal sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.
Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Wisata Dispar Gunungkidul, Supriyanta, menjelaskan bahwa CBT tidak hanya sekadar menarik wisatawan, tetapi juga menjadi sarana pemberdayaan masyarakat. “Desa Wisata Nglanggeran adalah contoh yang sangat baik dalam penerapan konsep CBT di Gunungkidul,” ujarnya.
Tiga Pilar Pariwisata Berkualitas
Konsep CBT yang diterapkan di Gunungkidul didasarkan pada tiga pilar utama, yaitu:
- Keberlanjutan: Pariwisata di Gunungkidul dikembangkan dengan mempertimbangkan aspek lingkungan dan sosial. Upaya pelestarian alam dan budaya menjadi prioritas utama.
- Pengalaman Wisata Unik: Wisatawan diajak untuk merasakan pengalaman yang autentik dan mendalam, seperti belajar membuat kerajinan tangan, mencicipi kuliner lokal, atau mengikuti ritual adat.
- Keseimbangan Ekonomi, Sosial, dan Lingkungan: Pariwisata diharapkan dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat lokal tanpa mengorbankan keseimbangan sosial dan lingkungan.
Potensi Wisata Gunungkidul yang Melimpah
Gunungkidul memiliki potensi wisata yang sangat besar, baik alam maupun budaya. Pemandangan alam yang indah, seperti pantai, sungai, dan perbukitan, serta kekayaan budaya masyarakatnya menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
Langkah Konkret Menuju Pariwisata Berkualitas
Untuk mewujudkan pariwisata berkualitas, Dispar Gunungkidul telah melakukan beberapa langkah strategis, di antaranya:
- Perencanaan yang Matang: Melakukan pemetaan potensi dan kendala di setiap destinasi wisata.
- Pengembangan Infrastruktur: Memperbaiki akses jalan, fasilitas umum, dan sanitasi.
- Pemberdayaan Masyarakat: Melalui pelatihan dan pendampingan, masyarakat dilibatkan secara aktif dalam pengelolaan wisata.
- Promosi Digital: Memanfaatkan media sosial dan platform digital lainnya untuk mempromosikan destinasi wisata di Gunungkidul.
Kolaborasi Jadi Kunci
Kepala Dispar Gunungkidul, Oneng Windu Wardana, menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha pariwisata. “Dengan bekerja sama, kita dapat menciptakan pariwisata yang berkelanjutan dan memberikan manfaat bagi semua pihak,” ujarnya.
Redaksi Desa Merdeka
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.