Jakarta [DESA MERDEKA] – Semakin banyak komunitas beralih ke pertanian alami sebagai alternatif yang berkelanjutan dan ramah lingkungan dari praktik pertanian tradisional. Pertanian alami, yang meminimalkan penggunaan bahan kimia dan pupuk sintetis, menawarkan banyak manfaat bagi lingkungan dan masyarakat lokal.
Seperti yang disorot dalam diskusi cakap SDGs Desa episode 357 baru-baru ini, pertanian alami sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Perserikatan Bangsa-Bangsa, terutama dalam mengatasi ketahanan pangan dan keberlanjutan lingkungan. Dengan mempromosikan keanekaragaman hayati, meningkatkan kesehatan tanah, dan mengurangi ketergantungan pada bahan kimia berbahaya, pertanian alami berkontribusi pada sistem pangan yang lebih tangguh dan berkelanjutan.
Manfaat Utama Pertanian Alami:
Keanekaragaman hayati: Praktik pertanian alami mendorong pertumbuhan beragam spesies tumbuhan dan hewan, menciptakan ekosistem yang lebih sehat dan meningkatkan penyerbukan.
Kesehatan tanah: Dengan menghindari pupuk dan pestisida sintetis, pertanian alami meningkatkan struktur dan kesuburan tanah, menghasilkan tanaman yang lebih sehat dan peningkatan retensi air.
Pengurangan penggunaan bahan kimia: Eliminasi bahan kimia berbahaya melindungi kesehatan manusia dan lingkungan, mengurangi polusi badan air dan udara.
Peningkatan ketahanan: Sistem pertanian alami lebih tahan terhadap hama dan penyakit, karena mereka mendorong keseimbangan antara organisme yang menguntungkan dan berbahaya.
Pemandirian komunitas: Dengan memberdayakan masyarakat lokal untuk memproduksi makanan sendiri, pertanian alami dapat berkontribusi pada ketahanan pangan dan pembangunan ekonomi.
Inisiatif dan Tantangan Lokal
Banyak komunitas, seperti yang sudah dilakukan di Banyumas, dimana komunitas pertanian disana sudah menerapkan praktik pertanian alami, dimana mereka berinisiatif melakukan pembiakan burung hantu tikus untuk mengendalikan hama. Namun, transisi ke pertanian alami bisa menjadi tantangan, karena membutuhkan petani untuk mengadopsi teknik baru dan mungkin melibatkan proses pembelajaran sekaligus pendampingan.
Redaksi Desa Merdeka
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.