Menu

Mode Gelap
Dedikasi Pendamping Desa di Kampar Berakhir Tragis Pringsewu Pecah Jadi 128, Dua Pekon Baru Siap Maju! Jeritan Warga Bireuen: Hutan Adat Dijual Mafia Tanah? Awas Hoax! Rekrutmen Kopdes Merah Putih Belum Dibuka Menkop Kagumi Kopdes NTT, Soroti Peran Perempuan

LINGKUNGAN · 10 Sep 2023 14:30 WIB ·

Musim Kemarau, Ratusan Hektar Sawah Padi di Bantaeng Alami Kekeringan


					Musim Kemarau, Ratusan Hektar Sawah Padi di Bantaeng Alami Kekeringan Perbesar

Bantaeng (DESA MERDEKA) : Ratusan hektar sawah di Kabupaten Bantaeng yang sudah di tanami padi, mengalami kekeringan akibat adanya elnino yang di perkirakan akan berlangsung hingga desember 2023 mendatang, sehingga menguatkan ancaman gagal panen di musim ini.

Di temui awak media, seorang petani bernama Dg Karo yang tinggal di kampung Ra’ra kelurahan Banyorang kecamatan Tompobulu, menuturkan bahwa padi miliknya yang sudah berumur sekitar 40 hari atau sebulan lebih, kini mengering dan mati.

“Irigasi yang selama ini menjadi tumpuan harapan bagi puluhan petani tak mencukupi untuk mengairi puluhan hektar lahan persawahan yang ada,” keluh Dg Karo.

Akibatnya, petani diperkirakan menanggung kerugian rata-rata lebih dari satu juta.

“Untuk sewa traktor 400 ribu rupiah, benih 4 kantong 500 ribu rupiah, pupuk 135 ribu,” ujar Dg Karo sembari tersenyum hambar.

Bulan April 2023 menteri pertanian Syahrul yasin Limpo pernah mengatakan bahwa Bantaeng menjadi daerah terbaik bagi perlindungan petani melalui program asuransi pertanian yang menjadi unggulan pemerintah kabupaten

 “Selama ini saya tidak pernah dapat walaupun di pertanian yang saya kelola mendapatkan musibah,” jelas Suaib, salah satu petani yang ditanya awak media tentang asuransi pertanian. 

Namun Suaib mengaku mendengar informasi di tempat lain banyak yang mendapatkan asuransi pertanian tersebut.

“Di komunitas kami khususnya sawah yang berlokasi di kalame kampung ra’ra ini tidak pernah ada yang mendapatkan asuransi terkait kerugian yang di alami, entahlah kalau hanya aku yang tidak dapat,” tutur Suaib.

Pantauan awak media menemukan hal serupa terjadi di kampung tanetea kassi-kassi dan sebagian di kampung tino desa Bonto jai kecamatan Bissappu. Penghasilan melimpah yang diharapkan dari panen padi, kini musnah berganti dengan kerugian. Sawah, sebagai benteng pertahanan pangan, perlu mendapatkan respon dari pemerintah, sehubungan dengan fenomena yang terjadi saat ini dan memberikan penjelasan agar masyarakat bisa paham dan mengerti. 

Follow WhatsApp Channel Desamerdeka.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow
Artikel ini telah dibaca 181 kali

badge-check

Jurnalis

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

Warga Bantarjaya Bersatu Lawan Sampah & Eceng Gondok!

17 Mei 2025 - 14:02 WIB

Prigen Diterjang Longsor, Rumah Warga Rusak!

17 Mei 2025 - 12:58 WIB

Miris! Abrasi Banyubiru Putus Jalan, Rumah Warga Terancam

15 Mei 2025 - 07:27 WIB

Pekalongan Belum Tidur, Komunitas Bangkit Lawan Sampah

11 Mei 2025 - 20:15 WIB

Wabup Temanggung “Berguru” Kelola Sampah ke Desa Percontohan

10 Mei 2025 - 04:39 WIB

Pekalongan Bangkit, LKPP Ajak Warga Rawat Bibit Tanaman untuk Pulihkan Alam Pasca Bencana

9 Mei 2025 - 20:32 WIB

Trending di LINGKUNGAN