Menu

Mode Gelap
Gus Halim Didapuk Sebagai Bapak Bumdesa Bersama Lkd BUMDES Diajak Aktif dalam Program Makan Siang Gratis Sumbar Bidik Predikat A dalam Penilaian SAKIP 2024 Sumbar Pacu Ekspor Komoditas Unggulan, Kulit Manis dan Gambir Mendunia Purbalingga Alokasikan Rp43,39 Miliar untuk Percepat Pembangunan Desa

LINGKUNGAN · 10 Sep 2023 14:30 WIB ·

Musim Kemarau, Ratusan Hektar Sawah Padi di Bantaeng Alami Kekeringan


 Musim Kemarau, Ratusan Hektar Sawah Padi di Bantaeng Alami Kekeringan Perbesar

Bantaeng (DESA MERDEKA) : Ratusan hektar sawah di Kabupaten Bantaeng yang sudah di tanami padi, mengalami kekeringan akibat adanya elnino yang di perkirakan akan berlangsung hingga desember 2023 mendatang, sehingga menguatkan ancaman gagal panen di musim ini.

Di temui awak media, seorang petani bernama Dg Karo yang tinggal di kampung Ra’ra kelurahan Banyorang kecamatan Tompobulu, menuturkan bahwa padi miliknya yang sudah berumur sekitar 40 hari atau sebulan lebih, kini mengering dan mati.

“Irigasi yang selama ini menjadi tumpuan harapan bagi puluhan petani tak mencukupi untuk mengairi puluhan hektar lahan persawahan yang ada,” keluh Dg Karo.

Akibatnya, petani diperkirakan menanggung kerugian rata-rata lebih dari satu juta.

“Untuk sewa traktor 400 ribu rupiah, benih 4 kantong 500 ribu rupiah, pupuk 135 ribu,” ujar Dg Karo sembari tersenyum hambar.

Bulan April 2023 menteri pertanian Syahrul yasin Limpo pernah mengatakan bahwa Bantaeng menjadi daerah terbaik bagi perlindungan petani melalui program asuransi pertanian yang menjadi unggulan pemerintah kabupaten

 “Selama ini saya tidak pernah dapat walaupun di pertanian yang saya kelola mendapatkan musibah,” jelas Suaib, salah satu petani yang ditanya awak media tentang asuransi pertanian. 

Namun Suaib mengaku mendengar informasi di tempat lain banyak yang mendapatkan asuransi pertanian tersebut.

“Di komunitas kami khususnya sawah yang berlokasi di kalame kampung ra’ra ini tidak pernah ada yang mendapatkan asuransi terkait kerugian yang di alami, entahlah kalau hanya aku yang tidak dapat,” tutur Suaib.

Pantauan awak media menemukan hal serupa terjadi di kampung tanetea kassi-kassi dan sebagian di kampung tino desa Bonto jai kecamatan Bissappu. Penghasilan melimpah yang diharapkan dari panen padi, kini musnah berganti dengan kerugian. Sawah, sebagai benteng pertahanan pangan, perlu mendapatkan respon dari pemerintah, sehubungan dengan fenomena yang terjadi saat ini dan memberikan penjelasan agar masyarakat bisa paham dan mengerti. 

Follow WhatsApp Channel Desamerdeka.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow
Artikel ini telah dibaca 112 kali

badge-check

Jurnalis

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

Banjir Rendam Serbelawan, Simalungun : Warga Terpaksa Evakuasi, Sekolah Terdampak

13 September 2024 - 19:47 WIB

Angin Puting Beliung Hantam Tanah Jawa, Bupati Simalungun Turun Langsung Berikan Bantuan

5 September 2024 - 08:39 WIB

Generasi Muda Balikpapan Selamatkan Penyu Lekang, Jalin Kemitraan Lestarikan Alam

3 September 2024 - 22:31 WIB

Sumbar Komitmen Turunkan Emisi, Tingkatkan Serapan Karbon

3 September 2024 - 20:45 WIB

Kepala Desa Karangharja Kawal Aksi Tanggap Darurat Kekeringan

3 September 2024 - 20:41 WIB

Angin Puting Beliung Terjang Simalungun, Empat Rumah Rusak

3 September 2024 - 18:09 WIB

Trending di LINGKUNGAN